33 Daftar Kegagalan SBY Versi Aktivis

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono di kampanye akbar
Sumber :
  • Abror Rizki

VIVAnews - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Petisi Garuda (Gerakan Rakyat untuk Demokrasi) menganggap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Boediono telah gagal. Petisi Garuda pun merilis sejumlah kegagalan pemerintahan SBY-Boediono.

Salah satu kegagalan Pemerintahan SBY-Boediono menurut mereka adalah di bidang hukum. Penegakan hukum dianggap semakin carut-marut, terutama dengan semakin ruwetnya kasus mafia pajak yang melibatkan Gayus Tambunan.

"Pemerintahan terbukti sudah gagal dalam penegakan hukum. Contoh dengan adanya kasus mafia pajak yang melibatkan Gayus. Itu konspirasi yang melibatkan banyak pihak dan mengeruk uang negara ratusan miliar rupiah," kata aktivis Bendera, Ferdi Semaun, di Jakarta, Minggu 23 Januari 2011.

Petisi Garuda juga menyesalkan pemerintahan SBY-Boediono yang gagal dalam mensejahterakan rakyat. Rakyat juga dinilai susah mendapatkan akses pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

"Pada dasarnya, rakyat tidak sejahtera," ujar Ferdi. "Sedangkan Presiden hanya bisa curhat." Karena itu, Petisi Garuda pun kemudian mengancam akan berkonsolidasi lebih lanjut untuk menggelar demonstrasi di depan Istana Merdeka.

Berikut daftar 33 kegagalan pemerintahan SBY-Boediono versi Petisi Garuda:

1. Gagal melindungi sumber daya ekonomi rakyat dan sumber daya ekonomi negara.
2. Gagal menyediakan pelayanan pendidikan yang terjangkau oleh masyarakat.
3. Gagal menyediakan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas.
4. Gagal melindungi warga negara menjadi tenaga kerja di luar negeri.
5. Gagal melindungi kedaulatan bangsa dari upaya hegemoni modal, budaya, maupun upaya nyata untuk mencaplok secara fisik wilayah kedaulatan NKRI.
6. Gagal melindungi HAM dan menuntaskan kasus pelanggaran HAM.
7. Gagal dalam upaya pemberantasan dan penuntasan kasus korupsi.
8. Gagal dalam upaya peningkatan perekonomian rakyat
9. Gagal dalam upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat.
10. Gagal dalam melakukan reformasi birokrasi.
11. Gagal dalam upaya penegakan hukum untuk menjamin ketertiban dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
12. Gagal membangun politik yang beretika dan menghilangkan praktik politik yang transaksional.
13. Gagal dalam upaya membangun karakter bangsa.
14. Gagal dalam upaya membangun moralitas bangsa.
15. Gagal dalam mewujudkan kemandirian pangan.
16. Gagal dalam membangun wilayah perbatasan dan perdesaan.
17. Gagal mensejahterakan buruh, nelayan, dan kaum miskin kota.
18. Gagal memberikan keadilan, penyelesaian kasus-kasus rakyat.
19. Gagal menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat.
20. Gagal menjaga membangun kemandirian pangan.
21. Gagal menyediakan kebutuhan energi untuk menopang kegiatan ekonomi masyarakat.
22. Gagal membangun industri dasar yang dibutuhkan rakyat untuk meningkatkan produktivitas kegiatan ekonominya.
23. Gagal membangun lingkungan hidup yang menyebabkan sering terjadinya bencana banjir.
24. Gagal menyelamatkan hutan Indonesia dari kegiatan mafia kayu.
25. Gagal mengeliminir praktik penyelundupan di wilayah perbatasan.
26. Gagal membebaskan bangsa dari cengkeraman mafia.
27. Gagal menyelamatkan keuangan negara dari tindakan pencurian mafia pajak
28. Gagal dalam menyelamatkan potensi pertambangan dari eksploitasi liar mafia tambang.
29. Gagal membangun pluralitas bangsa yang harmonis.
30. Gagal menyediakan pupuk yang murah untuk meningkatkan produktivitas pertanian
31. Gagal melindungi hak buruh untuk mendapatkan status pekerjaan yang jelas dengan upah yang layak.
32. Gagal dalam diplomasi internasional untuk memperjuangkan kepentingan bangsa.
33. Gagal melindungi hak hidup fakir miskin dan anak telantar.

Sebelum ini, sejumlah tokoh lintas agama juga mengkritik pemerintah telah melakukan kebohongan. Tapi, Istana sudah mengundang tokoh lintas agama dan melakukan dialog.

Ketika memberi pengarahan dalam Rapat Pimpinan TNI dan Polri, Jumat 21 Januari 2011, Presiden SBY menegaskan bahwa memang tidak semua program dan target pemerintah tercapai. Dan itu bukan cuma terjadi di Indonesia, di negara lain juga. Menurut SBY, tidak semua program tuntas tercapai.

Bila tidak tercapai, SBY melanjutkan, "Itu lumrah dan bukan kebohongan. Kami punya perencanaan, kami jalankan dan akhir tahun ini kami lakukan evaluasi mana yang tercapai, mana yang tidak."

Setelah semua target dan rencana itu dievaluasi, Presiden melanjutkan, hampir pasti banyak yang tercapai, tapi banyak juga yang tidak tercapai. "Ini rencana, target, dan itu bukan kebohongan. Karena itu sasaran yang ingin kita capai dan akan dievaluasi," ujar SBY. (art)

Israel Tutup Masjid Ibrahimi di Kota Hebron karena Dipakai Umat Yahudi untuk Paskah
J&T Connect Run 2024

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

J&T Express, perusahaan ekspedisi berskala global kembali menghadirkan J&T Connect Run setelah menuai kesuksesan di tahun pertamanya pada 2023 lalu.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024