JK: 2006, SBY Tolak Naik Gaji Rp100 Juta

Susilo Bambang Yudhoyono & Jusuf Kalla di acara Maulid Nabi
Sumber :
  • Antara/ Ali Anwar

VIVAnews - Gaji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebenarnya sudah siap dinaikkan pada 2006 menjadi Rp100 juta. Tetapi Presiden SBY tidak menyetujui kenaikan gaji dan angka yang diusulkan. Alhasil, hingga kini 2011, gaji Presiden SBY masih sekitar Rp62 juta.

"Tahun 2006, Presiden sudah meminta dievaluasi secara menyeluruh," kata mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di gedung DPR, Jakarta, Kamis 27 Januari 2011.

Evaluasi diperlukan karena  kalau gaji Presiden tidak naik maka semua pejabat dibawahnya seperti Menteri dan Dirjen juga bernasib sama, stagnan alias tidak naik gaji. Usulan kenaikan gaji pun masuk ke meja SBY.

"Waktu itu ditimbang, kalau gaji Presiden naik berapa? Waktu itu diusulkan Rp100 juta. Tapi Presiden, kemudian tidak setuju dengan konsep dan usulannya," jelas JK yang kini menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu.

Pada dasarnya, kata JK, persoalan gaji itu adalah masalah internal dan tidak perlu dibicarakan. JK yakin, SBY saat Rapim pimpinan TNI dan Polri tidak dalam konteks membicarakan atau mengeluhkan soal gajinya.

"Presiden tidak minta naik gaji. Tapi semua memang perlu kehidupan yang layak. Gaji itu relatif. Gaji presiden itu sekitar Rp60 juta, dan wakil presiden Rp50 juta," kata JK yang 2006 lalu masih mendampingi SBY.

JK menambahkan, memang ada dana taktis untuk Presiden sekitar Rp2 miliar dan untuk Wakil Presiden sekitar Rp1 miliar. Tapi, dana taktis ini tidak boleh 'dibawa pulang'.

"Dana taktis itu tidak boleh dipakai untuk pribadi. Jadi tidak boleh untuk sekolah anak, ataupun membeli baju," tegas dia. Tapi memang kebutuhan lain misalnya seperti listrik dan telepon sang Presiden dan Wapres ditanggung negara.

Kendati demikian, JK mengingatkan. Jangan membandingkan gaji Presiden Singapura dengan Indonesia. "Singapura kan penduduknya sedikit, tapi Indonesia banyak. Tanggungjawabnya 210 juta jiwa," ujar dia. (umi)

Drama 4 Gol Lawan Madura United, Dewa United Jaga Asa Tembus Championship Series
Simulasi Makan Siang di Tangerang, Menko Airlangga Hartarto

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diperkirakan membutuhkan 6,7 juta ton beras per tahunnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024