- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Politisi senior PDI Perjuangan (PDIP) Sabam Sirait membesuk tersangka kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Panda Nababan, di Rutan Salemba. Sabam yakin ada politisasi hukum. Panda merupakan satu dari 19 politisi yang ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jumat 28 Januari 2011 lalu.
"Saya sudah punya pendapat sendiri tentang apa yang terjadi di sini. Saya kira terlalu banyak politisasi," kata Sabam Sirait usai besuk di Rutan Salemba, Jakarta Pusat, Senin 31 Januari 2010.
Sabam menyayangkan proses penahanan sejumlah mantan politisi termasuk Panda Nababan. Sabam berharap, tidak ada lagi politisasi hukum yang masuk kasus per kasus.
"Yang harus diperiksa ya diperiksa. Jangan yang harusnya diperiksa, tidak diperiksa. Kalau bahasa Ibu Mega, tebang pilih gitulah," ujar mantan Sekretaris Jenderal PDIP itu.
Meski demikian menurut Sabam, Panda tegar dalam menghadapi proses hukum "Kondisinya baik, sehat, biasa saja, tidak ada keluhan," kata ayah kandung dari politisi PDIP Maruarar Sirait ini.
"Namanya Panda, belum ditanya sudah cerita," ujar Sabam. Sabam pun sempat menirukan ungkapan Panda saat di dalam Rutan tadi. "Kita jangan permasalahkan ada tukang cuci atau tidak, ada AC atau tidak. Apa yang disediakan negara yang disyukuri," kata Panda seperti dikutip Sabam.
Saat menjenguk, Sabam Sirait tampak ditemani Wakil Ketua DPRD Fraksi PDIP Labuhan Batu Zainal Harahap dan 20 orang kolega Panda lainnya. "Tadi ada sekitar 20 orang di dalam kami bertemu secara bergantian," tegasnya.
Hakim MA Gazalba Saleh Didakwa TPPU untuk Beli Alphard hingga Lunasi Rumah KPR
Hakim nonaktif MA Gazalba Saleh telah didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU) Rp 25 miliar lebih dalam menangani kasus perkara di lingkungan MA.
