- Antara/ Rosa Panggabean
VIVAnews - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo mengatakan reshuffle atau perombakan kabinet merupakan hak prerogratif Presiden. Partainya, kata Tjahjo, tidak ada hubungannya dengan perombakan itu karena sudah berkomitmen berada di luar Pemerintah.
"Mau reshuffle atau tidak, PDI Perjuangan tidak pada posisi berkepentingan atas reshuffle kabinet tersebut," kata Tjahjo kepada VIVAnews.com.
Lalu, mengapa PDIP meminta Presiden mengganti 10 menterinya seperti disuarakan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas?
"Saya sampaikan di Bali, terbuka, banyak kebijakan pemerintah melalui menteri-menterinya yang tidak pro rakyat," kata Tjahjo.
Kebijakan mereka, menurut Tjahjo, jauh dari implementasi Trisakti--prinsip PDIP soal kedaulatan di bidang politik, kemandirian, dan kepribadian sebagai bangsa yang besar. "Kalau tidak ada reshuffle kasihan rakyat Indonesia dan yang rugi Presiden sendiri," katanya. Namun, "Keputusan akhir kami hormati keputusan Presiden RI."
Soal bakal adanya reshuffle kabinet kembali dihembuskan Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso. "Saya dapat kabar ada tanda-tanda reshuffle itu dari teman-teman Demokrat. Naga-naganya dalam waktu dekat," kata Priyo di Jakarta, Minggu, 6 Februari 2011.
Sementara Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengatakan partai mitra koalisi tidak perlu gerah menanggapi isu reshuffle kabinet. Menurutnya, menteri anggota kabinet sekarang merupakan orang-orang pilihan Presiden, karena itu selayaknya membantu penuh tugas Presiden. "Kalau suatu saat kena reshuffle, ya sabar lah. Bapak (SBY) tidak pernah buang orang, ada yang jadi duta besar, komisaris BUMN." (kd)
Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia
Pengakuan Shin Tae-yong usai Ernando Ari berhasil menggagalkan tendangan penalti Australia dan jadi pahlawan kemenangan skuad Garuda Muda.
