Setara Institute:

Menteri Agama Sebaiknya Non-Partai

Pelantikan Presiden : Suryadharma Ali
Sumber :
  • Vivanews/ Tri Saputro

VIVAnews - Ketua Setara Institute for Democracy and Peace, Hendardi, mengimbau agar Menteri Agama sebaiknya berasal dari kalangan profesional, mengingat sensitivitas isu yang ditangani oleh kementerian tersebut.

"Karena hal itu membuatnya sarat dimasuki kepentingan-kepentingan politik," kata Hendardi dalam audiensi tokoh lintas agama dengan pimpinan MPR di Gedung MPR, Senayan, Jakarta, Senin 14 Februari 2011.

Hendardi menyatakan, selama ini pernyataan Menteri Agama, Suryadharma Ali, justru cenderung berpotensi memprovokasi umat ketimbang membuat suasana adem, terutama pernyataan-pernyataanya mengenai pembubaran Ahmadiyah. "Nanti bukannya kerukunan yang tercipta, tapi justru provokasi-provokasi," ujarnya.

Hendardi dan sejumlah tokoh lintas agama seperti Yenny Wahid, Wimar Witoelar, Romo Benny, dan Siti Musdah Mulia, menemui pimpinan MPR untuk membahas mengenai kekerasan agama yang akhir-akhir ini marak terjadi, terutama insiden Cikeusik dan Temanggung yang baru meletus pekan lalu.

Menteri Agama Suryadharma Ali tak pelak lagi turut disinggung dalam forum tersebut, karena perannya yang vital terkait persoalan agama di tanah air.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pembina Demokrat Achmad Mubarok pun sempat menyarankan agar Menteri Agama diambil dari kalangan profesional. "Supaya perhatiannya tidak terpecah. Jadi kursi menteri untuk profesional sebaiknya ditambah, dan untuk partai dikurangi," kata Mubarok Jumat 11 Februari pekan lalu.

Menanggapi hal itu, PPP selaku partai mitra koalisi pemerintah yang dipimpin oleh Suryadharma, tidak terlalu ambil pusing. "Terkait apakah Menteri Agama harus berasal dari kalangan profesional atau tidak, itu dikembalikan kepada hak prerogatif Presiden," tutur Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Arwani Thomafi kepada VIVAnews.

Chandrika Chika Terjerat Kasus Narkoba, Terkena Kutukan Podcast Deddy Corbuzier?

Ia meminta semua pihak tidak mendahului kewenangan Presiden dengan saling melempar wacana. "Parameter untuk melihat kompetensi seorang menteri adalah kinerjanya, bukan apakah ia berasal dari partai atau profesional," tandasnya.

Arwani menilai tudingan-tudingan yang diarahkan kepada Suryadharma, bahwa ia lalai dalam mengatasi insiden kekerasan beragama, sudah terlalu berlebihan.

Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini
Dr. BRA. Mooryati Soedibyo

Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia

Berikut deretan 4 rangkuman artikel terpopuler kanal Showbiz VIVA.co.id dalam Round Up sepanjang edisi Rabu 24 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024