- dok. Ahmadiyah
VIVAnews - Komisi VIII DPR akan mengundang Jemaah Ahmadiyah, besok. Ketua Komisi Abdul Kadir Karding menilai rapat dengar pendapat ini penting untuk mencari solusi hubungan antara Ahmadiyah dan masyarakat yang selama ini menantang keberadaannya.
"Kami ingin tahu persepsi mereka seperti apa, dan menyampaikan persepsi masyarakat terhadap Ahmadiyah seperti apa," kata Karding saat dihubungi VIVAnews.com, Selasa 15 Februari 2011.
Karding menuturkan, sebenarnya hubungan antara Ahmadiyah dan umat Islam sudah ada rambu-rambunya, yaitu Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri. Tetapi, implementasi isi kesepakatan itu seringkali kurang tepat.
"SKB 3 Menteri itu kan prosesnya panjang dan menjadi titik kompromi paling bagus. Hubungan Ahmadiyah dan masyarakat harus dijembatani aturan normatif," katanya.
Namun demikian, menurutnya, ada ruang untuk membahas hal-hal yang perlu disempurnakan. "Kira-kira yang terbaik untuk solusi ke depan apa. Saya kira secara garis besar, intinya ingin bangun dialog, bicara hati ke hati agar saling memahami apa yang jadi solusi," ujarnya.
Menurut politikus PKB itu, Komisi VIII telah menerjunkan tim ke Cikeusik untuk mengetahui permasalahan di lapangan. Temuan yang mereka dapat akan jadi bahan dialog dengan Ahmadiyah besok. "Besoknya lagi kami undang tokoh-tokoh masyarakat seperti MUI," kata Karding.
Minggu, 6 Februari lalu, sekelompok orang menyerang jemaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten. Dalam insiden ini, tiga orang tewas mengenaskan dan lima lainnya luka berat. (umi)