- VIVAnews/ Suryanta Bakti
VIVAnews -Pagi ini Dewan Perwakilan Rakyat akan menggelar rapat paripurna. Salah satu agenda rapat itu adalah soal usulan pembentukan Pansus Hak Angket Mafia Pajak. Angket ini diusulkan sejumlah anggota dewan dari banyak fraksi, kecuali Demokrat.
Sebelum sidang Paripurna itu digelar, pimpinan DPR mendadak menggelar rapat. Belum jelas apa agenda rapat pimpinan itu. Apakah terkait dengan agenda soal angket pajak itu atau tidak.
Anggota DPR yang juga getol mengusulkan Pansus Angket Mafia Pajak, Bambang Susetyo, menegaskan bahwa, "Marzuki Alie pagi ini tiba-tiba mengadakan rapat mendadak dengan Wakil Ketua DPR. Saya menduga ini ada kaitannya dengan Angket Mafia Pajak," katanya sebelum Paripurna di gedung DPR, Jakarta, Rabu 16 Februari 2011.
Pantauan VIVAnews.com, hingga sekitar pukul 10.40 WIB rapat paripurna DPR belum juga dimulai. Sedianya sidang ini digelar sejak 40 menit lalu.
Biasanya, sebelum rapat Paripurna, pimpinan DPR jarang atau tidak menggelar rapat pimpinan. Para pimpinan DPR akan langsung masuk gedung utama rapat digelar. Saat sidang dimulai, tidak semua pimpinan DPR hadir. Sidang paripurna hanya dipimpin Wakil Ketua DPR dari Fraksi Golkar Priyo Budi Santoso.
Meski demikian, Bambang mengakui bahwa tantangan Angket Mafia Pajak memang lebih berat dari kasus Century. Menurut Bambang, untuk Angket Pajak tidak saja ada ancaman reshuffle kabinet dan iming-iming jabatan. "Tapi juga ada tekanan finansial," ujar dia.
Prosedurnya nanti, usulan Angket Pajak akan dibacakan di rapat Paripurna DPR. Lalu, usulan itu akan dibawa ke Badan Musyawarah DPR (Bamus). "Dan pada Paripurna selanjutnya akan disetujui atau tidak. Bisa saja voting," ujar dia.
Bambang sudah mengantisipasi bila nanti voting yang akan menentukan nasib Angket Pajak ini. Bila benar-benar voting, lanjutnya, sejumlah fraksi sudah mengkonfirmasi untuk meloloskan Angket ini.
"Golkar, PDIP, Hanura, PKS sudah confirm. Tapi PPP dan Gerindra masih setengah-setengah. Kalau tekanan publik kuat, bisa jadi PPP dan PAN akan ikut kami," ujar Bambang.