Kasus Century

"Mau Dituntut Sekaligus, Harganya Lain"

Linda Wangsa Dinata, mantan Kepala Cabang Century, Senayan
Sumber :

VIVAnews - Dua terdakwa kasus Bank Century, mantan Kepala divisi Corporate Legal PT Bank Century, Tbk., Arga Tirta Kirana dan mantan Kepala Cabang Bank Century Senayan, Jakarta, Linda Wangsadinata, memenuhi undangan Tim Pengawas Kasus Bank Century Dewan Perwakilan Rakyat Rabu sore ini, 16 Februari 2011.

Arga datang didampingi putrinya, blogger dan penulis remaja Alanda Kariza, sejumlah kerabat dan kawan-kawannya sesama alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia angkatan 1980. Sebuah tasbih kecil berwarna putih tak pernah lepas dari tangannya. "Saya datang sebagai korban," kata Arga, singkat.

Kasus ini mencuat ke publik karena, anehnya, baik Arga maupun Linda dituntut jaksa lebih berat dari pemilik dan aktor utama kasus Century, Robert Tantular, yakni 10 tahun penjara dan denda Rp10 miliar. Sementara itu, Robert hanya dituntut delapan tahun penjara.

Terpopuler: Beda Sikap Ria Ricis-Teuku Ryan Perlakukan Orang Tua, Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia

Linda dan Arga dituntut oleh jaksa dengan tuduhan melanggar ketentuan perbankan. Mereka dituduh terlibat dalam pencatatan palsu di pembukuan, laporan keuangan, atau dokumen transaksi. 

Tuduhan lain, mereka terlibat dalam pengucuran kredit di luar prosedur kepada PT Canting Mas Persada Rp82 miliar, PT Wibowo Wadah Rezeki Rp121 miliar, PT Accent Investment Indonesia Rp60 miliar, serta PT Signature Capital Indonesia Rp97 miliar. Pinjaman itu diberikan sepanjang 2007-08.

Terkait tuntutan ini, kuasa hukum Linda Wangsadinata, Sugianto Sulaiman, mengatakan ada harga untuk masing-masing tuntutan. "Misalnya, mau dituntut sekaligus atau tidak, dicicil atau tidak, itu harganya lain," kata dia.

Lontaran itu langsung ditanggapi anggota tim pengawas dari Fraksi Gerindra, Akbar Faisal. "Tolong diperjelas apa yang dimaksud dengan harga? Apakah ada yang main-main?" dia bertanya.

Pengacara Linda menjawab, itu terjadi dalam sebuah percakapan informal di Mabes Polri. "Dikatakan, dokumennya satu persatu saja. Kalau dikumpulkan kan ada harganya."

Akbar Faisal yang tak puas terus mencecar, mendesak siapa nama aparat itu, apa pangkatnya, dan di mana kalimat itu dilontarkan.

Belum sempat pengacara Linda menjawab, anggota tim pengawas yang lain, Fahri Hamzah menyergah, "Kita semua sudah tahulah praktek semacam itu. Sekarang fokus pada kasus Arga dan Linda saja," kata politisi PKS itu.

Akbar setuju. Namun, kata dia, "Saya minta ada pembicaraan tertutup usai rapat terkait hal ini." (kd)

Chandrika Chika Terjerat Kasus Narkoba, Terkena Kutukan Podcast Deddy Corbuzier?
Verrell Bramasta.

Verrell Bramasta Berharap Prabowo-Gibran Lebih Fokus Pada Kemajuan Anak Muda

Aktor sekaligus caleg Verrell Bramasta menilai, bahwa Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pemimpin negara yang bisa mewujudkan harapan dari kalangan muda.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024