- Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews -- Sekretariat Gabungan Koalisi Pemerintahan yang dipimpin Demokrat menggelar rapat terkait dua usulan Hak Angket Perpajakan yang resmi dibacakan di rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat hari ini.
Sekretaris Setgab, Syarif Hasan mengatakan, Setgab menilai hak angket yang diajukan masih terlalu dini. "Secara substansi masih ada yang (harus) dilampaui," kata dia di Kantor Setgab, Rabu 16 Februari 2011. "Apalagi, di Komisi III sedang dilakukan panja pajak. Kita beri kesempatan kepada panja pajak untuk bekerja."
Menurut Syarif, seharusnya Komisi III menyelesaikan pekerjaannya lalu disandingkan dengan hasil Panja Komisi XI. "Kalau ternyata ada bukti kebijakan pemerintah keluar dari aturan, baru melangkah ke hak angket," imbuhnya.
Selain itu, menurut Syarif Hasan, kasus mafia pajak saat ini sudah ditangani aparat hukum. "Bagaimana ke depan kita lihat perkembangannya," kata Syarif.
Dia menegaskan, sikap Setgap ini adalah sikap bersama seluruh anggota koalisi. "Sekalipun ada dinamika yang terjadi," ujarnya
Jika ada yang berbeda sikap, seperti Golkar dan PKS, Syarif mengatakan, Setgab merupakan forum komunikasi bukan
forum institusi resmi. "Menyangkut reward and punishment ada
penilaian. Kita kembalikan pada ketua Setgab," kata dia.
Meski Setgab telah mengeluarkan sikap, Partai Golkar bersikukuh akan mengajukan Hak Anget Pajak. "Tidak cukup dengan panja," kata Sekjen Golkar, Idrus Marham, di Kantor Setgab, Rabu 16 Februari 2010
Namun Idrus membantah berbeda visi dengan Setgab. "Sebetulnya visinya sama caranya beda," kata dia. Menurut Idrus, Partai Golkar ingin semua partai membongkar mafia perpajakan yang ada. "Cara kita adalah dengan melalui hak angket ini bisa menjadi lebih baik," katanya
Terlebih lagi, lanjut Idrus, pajak merupakan sektor pendapat negara
terbesar."Informasi kebocoran-kebocoran itu juga banyak. Oleh
karena itu, harung diungkap tuntas," kata dia
Sementara, Partai Keadilan Sejahtera tetap berkomitmen akan mengajukan hak angket. "Tetap satu, hak angket, titik," kata politisi PKS, Abu Bakar, yang hadir dalam pertemuan.