PKB: SBY Harus Hukum Partai Tak Loyal

Marwan Jafar (kiri) dan Hanif Dhakiri (PKB)
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews - Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa Marwan Jafar mengatakan, koalisi Sekretariat Gabungan tidak bisa berjalan efisien karena banyaknya kepentingan yang bermain. Agar sistem presidensil dalam multi partai bisa berjalan mulus, jalan satu-satunya pemimpin koalisi harus tegas.

Mutia Ayu Cerita Kedekatan Sang Putri dengan Marthino Lio Pemeran Glenn Fredly

"Jadi tergantung ketegasan yang punya rumah. Kalau yang punya rumah tegas, yang tidak loyal dibuang yang loyal diangkat, kan gitu," kata Marwan usai diskusi Ketahanan Pangan di Fraksi PKB, Gedung DPR, Jakarta, Kamis 25 Februari 2011.

Marwan mengibaratkan, SBY sebagai pemilik rumah. Sementara partai mitra koalisi merupakan tamu dalam rumah itu.  "Saya nggak tahu persis bagaimana yang punya rumah, apa dipertahankan atau tidak. Kalau dipertahankan ya akan begini terus," ujar Marwan.

Menurut Marwan, bila tidak juga ada sanksi bagi mereka yang tidak loyal, maka kejadian serupa akan terulang kembali. "Besok-besok kalau ada begini lagi, yang lain bisa nggak ikut (pilihan Demokrat) lho," kata dia.

Marwan menegaskan, lebih baik Golkar dan PKS dikeluarkan dari koalisi. Namun demikian, dia menyerahkan keputusan itu pada Presiden.

"Pak SBY punya hitungan cermat. Kalkulatornya matang. Entah dibuang atau tidak. Kalau Gerindra dan PDIP masuk, ini gantinya," ujar dia. (umi)

Alasan Citroen Masih Enggan Pasarkan Mobil Hybrid di Indonesia
Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) perdana kunjungan ke IKN

Jokowi Minta AHY Selesaikan 2.086 Hektar Lahan Bermasalah di IKN Tanpa Ada Korban

enteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap 2.086 hektar tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih bermasalah. Lahan itu, kata dia, masih ditempati oleh masya

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024