- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan, soal kabinet sepenuhnya kewenangan Presiden. Sementara soal koalisi, tentu tergantung masing-masing partai politik.
Demokrat, kata Anas, tentu menginginkan koalisi yang sejati. "Yang jelas, tegas, terang, tidak ruwet. Prinsipnya jelas, koalisi itu beda dengan oposisi. Kalau berkoalisi, mari berkoalisi yang sejati, yang sungguh-sungguh. Bukan koalisi yang tidak sungguh-sungguh," kata Anas ditemui usai sebuah acara di Hotel Crowne, Jakarta, Senin 28 Februari 2011.
Berpolitik yang sederhana itu, kata Anas, adalah politik yang ksatria. "Ksatria itu kalau iya, ya iya. Kalau tidak, tidak. Kalau di dalam di dalam. Kalau di luar, di luar. Itu kan bahasan yang sangat terang. Politik itu sudah rumit, jangan ditambah rumit," katanya.
Sejak mendukung usulan Angket Mafia Perpajakan, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Golkar menjadi ramai dipermasalahkan Demokrat. Meski usulan Hak Angket itu kandas, kedua partai itu didesak keluar dari koalisi. (sj)
Guru dan IRT Jadi Korban Pinjol Ilegal Terbanyak, OJK: Cek Legalitas dan Logis Sebelum Pinjam
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan data mengkhawatirkan terkait kelompok masyarakat yang paling banyak terjerat utang pinjaman online pinjol ilegal
