- ANTARA
VIVAnews - Dewan Pers hari ini akan mengundang Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Selain Dipo, Dewan Pers juga mengundang Media Group, dan akan mempertemukan kedua belah pihak yang berseteru ini jika memungkinkan.
Dipo Alam mengaku tenang dalam menyikapi rencana pertemuan dengan Media Group. "Aman tidak aman, saya tenang saja," kata Dipo di Kantor Presiden, Rabu, 2 Maret 2011.
Meski akan dipertemukan, Dipo tetap menyatakan ketegasannya tidak akan meminta maaf kepada Media Group. Menurut Dipo, pertemuan di Dewan Pers bukan sebuah ajang untuk saling memaafkan.
"Saya tidak mau minta maaf. Penegasan saja bahwa kami akan saling koreksi," ujar bekas aktivis ini.
Perseteruan ini sendiri bermula dari ucapan Dipo Alam yang mengatakan ada media yang selalu mendiskreditkan Pemerintah. Pemberitaan di media tersebut selalu membuat kesan Indonesia sebagai negara yang tidak aman. Dipo kemudian mencontohkan peliputan dari tiga media, yaitu Metro TV, Media Indonesia, dan tvOne. Dipo lalu mengajak perusahaan pemerintah memboikot iklan untuk tiga media ini.
Metro TV dan Media Indonesia kemudian melakukan somasi dan melaporkan Dipo Alam ke Polda Metro Jaya. Dipo dianggap kedua media itu melanggar UU Keterbukaan Informasi Publik dan diminta untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat.
Dipo menolak minta maaf dan balik melaporkan Metro TV ke Dewan Pers. Melalui kuasa hukumnya, Amir Syamsudin, dia menilai pemberitaan Metro TV memang tidak berimbang. Bahkan Dipo juga melaporkan Metro TV kepada Komisi Penyiaran Indonesia akibat running text di Metro yang dianggap menyerang Dipo Alam, baik secara pribadi dan Seskab. (umi)