- Antara
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin mengatakan akan terus menjalin komunikasi dengan partai politik yang tergabung dalam koalisi untuk komitmen dengan kesepakatan koalisi. SBY pun dikabarkan mengirim sejumlah utusan untuk menemui petinggi partai politik.
Hatta Radjasa semalam datang mendatangi kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Namun, Hatta dikabarkan hanya menemui Ketua Dewan Pertimbangan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Taufiq Kiemas, yang juga suami Megawati.
Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalah, juga dikabarkan diutus SBY untuk menemui dua partai peserta koalisi yang kerap dianggap membandel, yaitu Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera.
Hal ini diakui Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga. Menurut Daniel, Sudi memang ditugasi secara khusus oleh SBY. Tugas itu adalah berkomunikasi khusus dengan menteri yang berasal dari PKS dan Partai Golkar.
"Pak Sudi membawa mandat dari Presiden untuk berkomunikasi dengan menteri-menteri dari partai yang bermasalah," kata Daniel Sparingga di Gedung Binagraha, Istana Kepresidenan, Rabu, 2 Maret 2011.
Daniel menjelaskan komunikasi itu dilakukan agar para menteri memahami situasi yang dihadapi. Dengan demikian, kinerja menteri tidak terganggu akibat kerumitan situasi politik tersebut.
"Situasi rumit dihadapi oleh kabinet, mereka diberitahu agar mengerti situasi tersebut. Dan Pak Sudi telah melakukannya," ujar Daniel.
Di dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid II ini, terdapat empat menteri berasal dari PKS. Mereka adalah Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, Menteri Sosial Salim, Segaf al Jufri, Menteri Pertanian, Suswono, dan Menteri Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata.
Sedangkan Partai Golkar memiliki tiga menteri di kabinet. Mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, Menteri Perindustrian, MS Hidayat, dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad.