- Antara/ Farras
VIVAnews - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tjahjo Kumolo menyatakan, partainya belum menerima tawaran kursi menteri dari pemerintah. Meski begitu, Tjahjo mengakui memang ada komunikasi pengurus PDIP dengan Partai Demokrat atau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
"Ibu Mega sebagai ketua umum, saya sebagai sekjen merasa tidak pernah dihubungi," kata Tjahjo di Kantor DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta, Kamis 3 Maret 2011.
Jika ada tawaran? Tjahjo menegaskan, "Kami tidak mau berandai-andai, karena sampai saat ini tidak ada tawaran."
Urusan kabinet, kata Tjahjo, merupakan hak prerogatif presiden. Presiden jangan sampai terbebani oleh partai politik koalisinya. "Kalau ada yang tidak baik, ganti dong," katanya.
Sementara itu, pertemuan SBY dengan Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Puan Maharani, kata Tjahjo, bukan hal yang istimewa. "Soal ketemu adalah hal biasa, karena Mbak Puan ketua DPP bagian politik adalah hal yang wajar. Kami ingin membangun komunikasi," katanya.
Ketua Fraksi PDIP ini juga menekankan, partainya terikat dengan kongres untuk berada di luar pemerintahan. Namun soal anggota PDIP yang menerima jadi menteri apakah akan dipecat, menurut Tjahjo, tidak sesederhana itu mekanismenya. "Ini bukan soal keluar dari PDIP, kami ada mekanismenya. Seluruh struktur partai di DPP semua tahu apa yang jadi sikap partai," kata Tjahjo. (adi)
Ibas Harap Prabowo-Gibran Penuhi Janji Politik saat Kampanye
Politisi yang akrab disapa Ibas, itu menyatakan siap bersinergi dan berkolaborasi, dalam pembangunan demi kesejahteraan rakyat. Transisi pemerintahan harus berjalan baik.
