- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Tjahjo Kumolo menilai, ungkapan terbuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang kisruh partai politik koalisi pemerintah merupakan momentum yang tepat untuk mengambil sikap.
"Dengan statement-nya kemarin, kalau sampai lewat satu minggu presiden tidak mau mengambil keputusan reshuffle kabinet, momentumnya sudah habis," kata Tjahjo Kumolo di Kantor DPP PDIP, Jalan Lenteng Agung, Jakarta, Kamis 3 Maret 2011.
Menurutnya, hari ini adalah puncaknya. Pemerintahan SBY harus tegas dalam dengan partai koalisi yang tidak lagi sejalan dengan mekanisme Sekretariat Gabungan (Setgab).
Jika tidak? "Berarti PKS dan Golkar berhasil "menyandera" seorang presiden yang seharusnya punya hak prerogatif untuk menentukan pembantunya," kata Tjahjo.
Meski begitu, Tjahjo menyayangkan seorang presiden mengungkapkan persoalan partai koalisi secara terbuka di depan publik. "Saya kira sayanglah Presiden sampai statement rumah tangga koalisi sampai terbuka seperti itu. Juru bicara saja masih ketinggian bicara hal itu," katanya. (adi)