Dua Kursi Menteri yang Diminta Gerindra

Prabowo Subianto didukung ormas Gibas di Bogor
Sumber :
  • Antara/ Jafkhairi

VIVAnews - Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto mengumpulkan 18 anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI di kantornya di Menara Bidakara, Jakarta. Rapat mendadak ini membahas tawaran masuk kabinet.

Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani yang ikut dalam rapat menjelaskan pertemuan ini membahas permintaan kubu Demokrat dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hasil rapat kemudian memutuskan, Gerindra menerima dengan sejumlah syarat.

Akui Umat Muslim Berkontribusi Besar Bagi Negara, PM Georgia Adakan Bukber

Dalam rapat, Muzani menyatakan Prabowo tidak menampik tawaran itu. "Prabowo bilang: 'Kita ingin bersama pemerintah, mengamankan pemerintah ini. Namun, kita tidak ingin sebagai pelengkap penderita. Kita tidak ingin hanya menjadi menggenapkan atau mengganjilkan'," kata Muzani menirukan.

Syarat yang diminta Gerindra adalah untuk mengefektifkan pemerintahan yang usianya tinggal 3,5 tahun lagi ini, BUMN sebagai faktor penggerak pembangunan harus dibuat lebih efektif. "Kemudian, kemandirian pangan harus dijamin," kata Muzani. "Itu bagian dari yang kami inginkan, karena kami masuk harus ada yang berarti."

Kedua syarat itu telah disampaikan ke SBY. "Sekarang kami sedang menunggu jawaban mereka," kata Muzani.

Apakah itu berarti Gerindra mengincar kursi Menteri Negara BUMN dan Menteri Pertanian?

"Belum ada yang jelas, mereka menawari apa. Yang jelas, mereka menawari kami masuk dan kemudian kami sampaikan pandangan kami, di mana sumber daya alam harus dipastikan untuk kemakmuran rakyat," kata Muzani, diplomatis.

Muzani menerangkan, kedua portofolio itu inheren dengan platform Partai Gerindra. "Tidak mungkin program kami dipenuhi tanpa pos-pos itu. Kalau syarat-syarat itu dipenuhi, maka kami mempertimbangkan untuk bergabung," katanya.

Government Targets on Acquiring 61 Percent Freeport Share

Namun, Muzani buru-buru mengklarifikasi bahwa ajakan masuk kabinet ini bukanlah bagian dari kesepakatan ketika Gerindra berdiri di kubu Demokrat dalam pembahasan usulan Angket Mafia Perpajakan beberapa waktu lalu.

"Bahwa hak angket diputuskan, tidak ada deal atau komitmen, kalau memilih ini akan dapat ini atau itu. Tidak ada transaksi apa-apa," kata Muzani usai rapat, Jumat, 4 Maret 2011. "Bahwa dari keputusan itu, Demokrat atau SBY merasa nyaman dan ada keperluan mengajak Gerindra, itu betul." (kd)

Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Natal 2023

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Pemerintah akan mengumumkan secara resmi rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024