- AP Photo/Dita Alangkara
VIVAnews - Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung mengimbau Presiden Susilo Bambang Yudhoyono fokus mengurusi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat saja. Dia menilai koalisi dan persoalannya malah menambah repot presiden.
"Hiruk-pikuk reshuffle itu kan sebenarnya datang dari luar pemerintahan, dari partai-partai koalisi. Jadi saya melihat bahwa Sekretariat Gabungan atau koalisi ini hanya merecoki presiden saja," kata Pramono di Gedung DPR/MPR, Kamis 10 Maret 2011.
Kalau perlu, sambungnya, SBY abaikan saja hiruk-pikuk yang terjadi antarpartai koalisi ini karena toh kekuasaan ada pada presiden dalam melakukan reshuffle.
"(Koalisi) harusnya tidak meributkan hal-hal yang tidak produktif. Seharusnya menyejukkan, memberikan harapan kepada publik, memberikan dorongan, tidak kemudian malah masing-masing mempunyai agenda sendiri-sendiri," kata legislator asal PDI Perjuangan itu.
Dengan perhitungan bahwa periode kedua pemerintahan Presiden SBY tersisa 3,5 tahun lagi ke depan, menurut Pramono, SBY mestinya dapat memerintah dengan lebih baik.
"Jadi reshuffle bukan dilakukan karena gertak-menggertak, ancam-mengancam, tarik-menarik, yang menurut saya menjadi kontraproduktif," kata Pramono.