- Abror Rizky/Biro Pers Istana
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan telah mengevaluasi jalannya koalisi selama 1,5 tahun. SBY memandang koalisi memang harus dibenahi dan ditata kembali.
"Pembenahan dan penataan kembali sesungguhnya tidak luar biasa. Kita kembalikan saja pada apa hakikat kita berkoalisi. Bagi partai-partai yang berkoalisi," kata Presiden SBY saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Kamis, 10 Maret 2011.
Menurut SBY, koalisi harus dibangun sesuai dengan kehendak awal sewaktu melakukan kesepakatan untuk bersatu. "Kalau sejak awal kita punya kehendak, maka the spirit, perilaku, akan mencerminkan berkoalisi. Sama saja dengan 'ayo kita beroposisi', kehendaknya beroposisi," ujar SBY.
SBY bahkan kemudian menunjukkan sebuah kopi dari kesepakatan partai-partai politik yang berkoalisi. Kemudian SBY pun membacakan kesepakatan awal yang dibuat dengan partai peserta koalisi. Namun, SBY tidak membacakan semua kesepakatan dengan alasan tidak sesuai dengan etika Pemerintahan.
"Saya hanya ingin mengatakan alinea pertama saja, yang penting dan mendasari koalisi. Apa yang harus dilakukan jajaran koalisi," tutur SBY.
Berikut merupakan alinea pertama yang dibacakan SBY:
"Pada hari ini, Kamis, 15 Oktober 2009, kami pimpinan partai politik X, telah bersepakat untuk berkoalisi. Untuk berkoalisi bukan untuk masing-masing, bukan untuk beroposisi, dan mendukung penuh suksesnya Pemerintahan SBY -Boediono 2009 - 2014. Baik di eksekutif maupun di legislatif."
Berdasarkan itu, SBY kemudian menganggap dapat dengan mudah melakukan pembenahan dan penataan koalisi. Apalagi jika pembenahan dilakukan untuk keberlangsungan Pemerintahan hingga 2014.
"Saya hanya ingin kembalikan pada kehendak dulu, yang tercermin dalam kebersamaan di antara koalisi dalam bidang eksekutif dan legislatif untuk mendukung penuh suksesnya Pemerintahan yang saya pimpin," jelas SBY. (umi)
Terpopuler: Catherine Wilson Malu sampai Atta Halilintar Kirim Doa
Round-up dari kanal Showbiz pada Jumat, 19 April 2024. Salah satunya tentang Catherine Wilson yang merasa malu karena mobil pemberian Idham Masse ditarik leasing.
