- Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews -- Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lily Wahid terus melakukan upaya perlawanan atas penarikan dirinya sebagai anggota DPR dan pemecatan oleh PKB.
Selain melayangkan gugatan pada PKB, Lily akan mengeksaminasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menolak uji materi pasal recall dalam Undang-Undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3).
Lily keberatan atas pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD seperti dilansir sejumlah media, kemarin. Mahfud mengungkapkan pihaknya tidak mungkin membatalkan ketentuan recall dalam UU tersebut. Mahfud memaklumi kegeraman Lily lazimnya penggugat kalah berperkara di Mahkamah.
Lily menilai pernyataan Mahfud itu terlontar karena tidak memahami substansi gugatannya. "Saya bukan meminta pasal recall dicabut. Bukan itu, tapi recall harus berdasar undang-undang yang berlaku," katanya dalam perbincangan dengan VIVAnews, Jumat 18 Maret 2011.
Lily kembali mempertanyakan kenapa putusan itu keluar tiba-tiba, tanpa dirinya diundang sidang. "Ini ada apa," katanya.
Lily hanya mempertanyakan tanpa mendetailkan maksudnya. Dia memaparkan, gugatan itu diajukan 7 bulan yang lalu. Namun, dalam rentang waktu itu, dia mengaku tak sekalipun dipanggil sidang. "Artinya kan gugatan saya 7 bulan di laci saja, diputus pas rame-rame," katanya.
Sebab itu, dia akan melakukan eksaminasi putusan itu ke sejumlah kampus. Dia berharap nantinya ada pihak lain mau menguji ulang pasal tersebut.
Lily Wahid yang merupakan adik pendiri PKB, Abdurrahman Wahid, dan Gus Choi diusulkan Dewan Pimpinan Pusat PKB kepada pimpinan DPR untuk diganti. Pasalnya, kedua kader ini dinilai tidak mau tunduk pada kebijakan partai untuk menolak Angket Mafia Perpajakan. Proses PAW itu sendiri berjalan rumit dan melalui perdebatan panjang karena di internal partai ada yang pro dan kontra, tetapi akhirnya disepakati untuk PAW. (umi)
Polisi Tetapkan TikToker Galih Loss Jadi Tersangka Kasus Dugaan Penodaan Agama
Polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap Galih Loss.
