PKS: Ada Kesalahan Fatal Yusuf Supendi

Deklarator PKS Yusuf Supendi
Sumber :
  • Antara

VIVAnews - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil, mengatakan laporan mantan pendiri Partai Keadilan, Yusuf Supendi, ke Markas Besar Polri salah alamat.

Kunci Pelita Jaya Bekap Prawira Bandung dan Lolos Putaran Final BCL Asia

Nasir justru menyebut, ada kesalahan fatal Yusuf yang memang sengaja tak diungkap PKS.  "Menurut saya laporan itu salah alamat. Karena apa yang dilaporkan itu bukanlah masalah hukum. Misalnya tindak pidana korupsi dan lainnya," kata Nasir Djamil yang juga Ketua Kelompok Fraksi PKS di Komisi III Bidang Hukum DPR, di gedung DPR, Jakarta, Senin 28 Maret 2011.

Nasir menegaskan, PKS tidak mempermasalahkan aksi Yusuf yang melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Kehormatan DPR, sekaligus ke Mabes Polri. "Mungkin sebentar lagi ke Kejaksaan Agung," ujar politisi asal Aceh ini.

PKS tidak akan terpengaruh atas laporan-laporan yang dilakukan Yusuf Supendi. PKS yakin, penegak hukum akan mencermati isi laporan politisi senior PKS itu.

"Sebentar lagi, partai akan memberi penjelasan kepada publik dan kader supaya tidak salah sangka dengan apa yang dituduhkan Yusuf. Karena, Yusuf memutarbalikkan fakta," ujar Nasir.

Menurut Nasir, sebenarnya Yusuf sedang didera persoalan berat dan serius. Tapi apa permasalahan itu? Nasir enggan membocorkan. "Kemudian dia [Yusuf] ubah seolah-olah menjadi perdebatan pandangan. Padahal, ada kesalahan fatal yang dilakukan Yusuf," kata Nasir.

Siang tadi, Yusuf melaporkan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq, ke Mabes Polri. Dia menuding Luthfi telah memfitnah dan mencemarkan namanya.

"Pak Yusuf dituduh berkolaborasi dengan BIN [Badan Intelijen Negara] untuk menjatuhkan partai," kata pengacara Yusuf, Ahmad Rifai ketika mendampingi Yusuf melapor di Mabes Polri, Jakarta, Senin 28 Maret 2011.

Ilustrasi pencegahan stunting

Jokowi: Indonesia Succeeded in Reducing Stunting Rate

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) stated that Indonesia successfully in reducing stunting rate to 21.5 percent by the end of 2023.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024