- Antara/ Noveradika
VIVAnews - Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, mengatakan bahwa Istana Kepresidenan belum mengetahui tentang somasi yang dilayangkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terkait pembangunan gedung baru Dewan Perwakilan Rakyat. Somasi itu diajukan Tim Koalisi Adokasi APBN untuk Kesejahteraan Rakyat kepada Ketua DPR, Presiden, dan Menteri Keuangan karena rencana adanya pembangunan gedung baru DPR senilai lebih dari Rp 1,1 triliun.
“Belum kami terima somasinya,” kata Julian Aldrin Pasha di Istana Kepresidenan, Senin, 4 April 2011
Presiden, kata Julian, belum memberikan tanggapan soal somasi itu karena belum mendengarnya. “Silakan tanya ke DPR, saya belum bisa memberikan komentar soal itu,” ujar Julian.
Rencana pembangunan gedung baru itu telah menimbulkan polemik. Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi PAN, Fraksi Gerinda tegas menolak, sedang Fraksi Demokrat menyetujuinya. Fraksi Golkar menegaskan bahwa pembangunan itu perlu, hanya saja tidak harus semewah yang direncanakan sekarang ini. Di tengah polemik di Senayan itu, Tim Koalisi Advokasi APBN mengajukan somasi.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa jadi atau tidaknya pembangunan gedung baru itu sesungguhnya sangat bergantung pada sikap Fraksi Demokrat dan Fraksi Golkar. Sebab keduanya memiliki kekuatan yang besar di DPR. Presiden SBY yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembinan Partai Demokrat juga ikut menentukan sikap fraksi itu.
Tim koalisi advokasi APBN untuk Kesejahteraan Rakyat memberikan tenggat satu minggu kepada DPR, Presiden, dan Menteri Keuangan untuk membatalkan pembangunan gedung tersebut. Presiden dan Menteri Keuangan ikut disomasi karena keduanya dinilai lalai dalam kebijakan anggaran untuk kesejahteraan rakyat.
Bukan Nanda Persada, Ternyata Ini Dia Sosok Dibalik Akun Lambe Turah
Akun Lambe Turah lahir pada tahun 2015 dan langsung mencuat untuk memberikan informasi terkait selebritis. Banyak kisah-kisah "undercover“, yang dibahas di akun tersebut.
