Sutiyoso: Pindah Partai Tidak Etis

Kepala BIN Sutiyoso.
Sumber :
  • Antara/ Yusran Uccang

VIVAnews - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso merasa lebih bangga ketika memilih untuk membesarkan partai daripada ikut-ikutan bergabung dengan partai lain.

"Bukannya saya mau menyombongkan diri. Masa kalau saya mau ke Demokrat, PDIP, atau Golkar tidak diterima," kata Sutiyoso usai Dialog Kenegaraan di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Jakarta, Rabu, 20 April 2011.

Sutiyoso lebih memilih partai kecil yang visi dan misinya cocok. "Itu juga untuk mengukur diri saya, bisa tidak partai ini saya besarkan," ujar Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga setuju dengan pandangan bahwa pindah ke partai politik lain dengan pertimbangan oportunisme semata sebagai sesuatu yang tidak etis.

"Cuma semua tergantung dari kacamata apa mereka melihat. Kalau saya dari etika, kalau mereka mungkin dari segi oportunisnya," ucap Bang Yos.

Apa oportunisme seseorang yang dengan mudah pindah partai politik karena berorientasi pada kekuasaan? "Ya pastilah," jawab Sutiyoso.

Meski begitu, Sutiyoso memahami bahwa memang tidak ada aturan yang melarang oportunisme itu. Namun, untuk mencegah kader berpindah ke partai lain, menurut dia, adalah dengan memberikan doktrin yang kuat.

"Tidak ada pencegahan. Tergantung kepada kita. Oleh karena itu, dalam partai juga harus ada indoktrinasi kepada para kadernya," kata Sutiyoso. (art)

Rupiah Mulai Perkasa Seiring Meredanya Konflik Israel-Iran
Daihatsu All New Xenia.

Daftar Harga Daihatsu Xenia Bekas dan Pajak Tahunannya

Di tengah gempuran mobil-mobil baru dengan teknologi canggih dan fitur mewah, Daihatsu Xenia masih kokoh hadir sebagai kendaraan MPV di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024