Anggota DPR Pertanyakan Status Siaga I

Paket Bom Kalibata
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews- Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PDIP, Tubagus Hasanudin mempertanyakan alasan pemerintah menetapkan status Siaga I mulai Kamis, 21 April 2011. Pemerintah harus mencabut status itu jika tidak terdapat hal luar biasa yang mengancam kepentingan nasional.

Menurut Tubagus, siaga I merupakan status tertinggi dalam kesiapan aparat keamanan. Jika dalam status ini, untuk prajurit TNI harus siap siaga di markas masing-masing lengkap dengan perlengkapannya termasuk senjata, amunisi, kendaraan dan bekal logistiknya.

Vokasi Industri Kemenperin Buka Pendaftaran Sampai 31 Mei

Status ini pada umumnya disiapkan untuk menghadapi ancaman dari luar atau ancaman yang disebabkan dari dalam seperti pemberontakan dan kudeta. "Atau apapun yang mengancam kepentingan  nasional atau mungkin bencana alam dalam 'skala nasional'," ujar Tubagus dalam pesan singkat yang diterima VIVAnews.com, Minggu 24 April 2011.

Dia mempertanyakan apakah presiden mempunyai prediksi sesuatu yang membahayakan dalam skala nasional. Untuk itu ia meminta presiden menjelaskan alasan status Siaga I kepada publik. "Rakyat harus tahu tentang apa yang terjadi di republik ini. Kalau tidak, segera cabut Siaga I," kata Tubagus.

Seperti diketahui, pemerintah memberlakukan status Siaga I di seluruh Indonesia pasca penemuan paket bom yang diletakkan di jalur pipa gas PGN di dekat Gereja Christ Chatedral Serpong pada Kamis, 21 April 2011. Paket bom yang ditemukan di jalur pipa gas itu berjumlah sembilan buah dengan berat masing-masing 10-15 kilogram.

Di hari yang sama, Polisi juga menangkap enam orang dalam penggerebekan di kawasan Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur. Mereka diduga pelaku teror bom buku Maret lalu. Status Siaga I itu ditetapkan mulai Kamis, 21 April 2011 hingga Minggu, 24 April berdekatan dengan Hari Raya Paskah.

Berbeda dengan Tubagus, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mendukung status Siaga I yang ditetapkan pemerintah menyusul serangkaian aksi teror bom. Dia mendesak seluruh alat negara termasuk intelijen agar melakukan langkah terbaik untuk melindungi semua warga. "Secara kolektif masyarakat luas dan kita semua harus bahu-membahu menangkal semua bentuk teror," katanya kepada VIVAnews.com.

Priyo minta aparat segera bertindak mengusut siapa sebenarnya peneror itu. Rakyat tidak boleh dikalahkan oleh aksi teror. "Kemarin masjid, sekarang mengancam gereja. Kelompok macam apa yang tega melakukan tindakan keji seperti ini? Alat-alat negara harus bertindak," katanya. (adi)

Terpopuler: KPU Tetapkan Presiden Baru, Prabowo Sebut Senyum Anies Berat
Chandrika Chika

Viral Obrolan Lawas Billy Syahputra dengan Chandrika Chika, Ibunya Singgung Soal Narkoba

Saat itu ibunda Chandrika Chika berharap putrinya bisa lebih selektif dalam memilih teman pergaulan. Sebab berdasarkan penuturan Chika, dia ingin masuk ke semua pergaulan

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024