Effendi Simbolon: Jangan Terima Kutu Loncat

Effendi Simbolon
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews -- Wakil Ketua Komisi VII dari Fraksi PDI Perjuangan, Effendi Simbolon, mengaku prihatin dengan fenomena tokoh politisi pindah partai yang marak terjadi belakangan ini.

"Kami prihatin melihat kader-kader atau politisi-politisi yang pragmatis, yang karena kepentingan sesaat kemudian pindah partai," ujar Effendi di DPR RI, Jakarta, Rabu 27 April 2011.

Menurut dia, jati diri politik merupakan suatu hal yang penting. Haluan politik semestinya tidak bisa diubah begitu saja dengan pindah ke partai lain hanya karena tekanan masalah hukum, kekuasaan, atau iming-iming lain.

Tetapi di sisi lain, Effendi berharap partai politik punya kewajiban moral juga untuk tidak menerima politikus yang pindah. Karena jika suatu partai demikian mudah menerima kepindahan tokoh politik partai lain, justru menunjukkan ketidakmampuan partai tersebut merekrut kader-kader sejak pemula. "Tunjukkan kalau Anda sebuah partai yang besa. Anda merekrut dari pemula kemudian menjadi kader dan kemudian menjadi pemimpin," kata Effendi.

Partai yang besar, menurut Effendi, adalah partai yang  menghargai sebuah proses, mulai dari menanam hingga menuai hasilnya. Partai, lanjut Effendi Simbolon, ibarat kawah candradimuka bagi negara untuk mendapatkan pemimpin.

Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya

Negara tidak mempunyai wadah, instrumen dan dana yang cukup untuk memfasilitasi pembelajaran politik bagi calon-calon pemimpinnya. oleh karena itu partai dapat peran dalam melakukan pembelajaran politik tersebut. "Partai merupakan wahana penggodokan kader-kader bangsa menjadi calon pemimpin," kata Effendi.

Partai yang dengan mudah menerima kepindahan para tokoh politik lain, menurut Effendi, tidak akan berumur panjang. Karena partai yang demikian sebenarnya menunjukkan kegamangannya sendiri. "Itu menunjukkan kegamangan. Itu partai artifisial. Itu partai semu yang sebenarnya dia hanya hidup untuk sesaat saja," kata Effendi.

Partai, lanjut Effendi, hendaknya bukan dibentuk hanya untuk kepentingan sesaat. "Partai bukan dibentuk untuk sebuah kepentingan yang adhoc. Partai bukan kepanitiaan," kata Effendi.

"Partai bukannya kemudian hanya sebagai alat atau wadah transaksi. Kalau begini, jadinya seperti bussiness center," tambah Effendi.

Ammar Zoni

Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga

Ammar Zoni memahami bahwa bulan Ramadhan adalah saat yang istimewa. Ammar mengaku akan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024