Soal Plesiran ke Irak, Ini Jawaban Marzuki

Pelantikan Presiden : Marzuki Alie
Sumber :
  • Vivanews/ Tri Saputro

VIVAnews - Sekretariat Nasional Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mempermasalahkan kunjungan kerja Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Marzuki Alie ke Irak.

Pembunuhan Sadis, Wanita di Medan Tewas Ditangan Kekasihnya

"Plesiran Ketua DPR ke Irak menghambur-hamburkan uang pajak rakyat sebesar Rp 618 juta selama 6 hari," kata Koordinasi Advokasi dan Investigasi FITRA Uchok Sky Khadafi, dalam siaran persnya.

FITRA menyesalkan plesiran Marzuki Alie, karena sebelumnya Marzuki pernah mengatakan hanya bisa memberikan imbauan kepada anggota DPR lain agar jangan ke luar negeri. Tapi ternyata Marzuki sendiri melakukan kunjungan kerja ke Irak.

Singapura Siap Sambut Kembali Wisatawan! STB dan GDP Venture Perbarui Kemitraan

FITRA menilai imbauan Ketua DPR itu: "Tidak lain dan tidak bukan hanya 'pemanis bibir' saja untuk menarik simpati publik. Agar hasrat sembunyinya yang ingin ke luar negeri tidak diketahui publik," ujar Uchok. 

Jumlah staf Marzuki Alie yang dibawa ke Irak juga dipermasalahkan FITRA. Sesuai ketentuan, seharusnya Ketua DPR hanya bisa membawa 2 staf ke luar negeri. Namun, Marzuki membawa staf sebanyak 7 orang.

PDIP Bisa jadi Oposisi, Bantu Pemerintah Mengkoreksi Bukan Saling Berhadapan

"Dan yang paling aneh lagi, keberangkatan ke Irak hanya untuk menjalin kerjasama di bidang energi, dan menjadikan rombongan Ketua DPR ini sudah seperti jajaran ekskutif negara saja. Tidak ada kaitan dengan fungsi dan tugas sebagai anggota DPR," jelas Uchok.

Saat dikonfirmasi, Marzuki Alie menjelaskan kunjungannya ke Irak atas undangan resmi tertulis dari Ketua Parlemen Irak yang disampaikan tahun lalu.

"Namun dengan berbagai pertimbangan belum dinilai urgent," jelas Marzuki dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews, Senin, 2 Mei 2011.

Namun, Duta Besar Irak kemudian kembali menanyakan undangan itu. Menurut Marzuki, setelah mendapat persetujuan rapat pimpinan DPR, Marzuki pun memutuskan berangkat.

Apalagi, kata Marzuki, Indonesia akan menyelenggarakan pertemuan Parliamentary Union of The OIC Member States (PUIC) pada Januari 2012. "Diplomasi parlemen diperlukan untuk memperkuat diplomasi pemerintah dalam berbagai aspek," jelas Marzuki.

Marzuki juga membantah menghabiskan uang negara dengan jumlah rombongan yang dia bawa. "Wu Bang Guo, Ketua Parlemen China, membawa rombongan lebih dari seratus dan pesawat khusus. Ketua Parlemen Iran selalu dalam rombongan besar lebih dari 20 orang. Saya membawa rombongan sangat terbatas dipertanyakan oleh LSM," ucapnya.

Menurut Marzuki, jika tidak ada aturan protokoler, dia lebih senang jalan sendiri. "Saya akan jalankan, tidak ada masalah," kata dia. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya