Suap Kemenpora

Demokrat Bantah Ada Gesekan Kubu Anas-Andi

Marzuki Alie, Anas Urbaningrum, Andi Mallarangeng saat Kongres Demokrat di Bandung
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Partai Demokrat kembali membantah ada perpecahan internal antara kader-kadernya terkait kasus dugaan suap dengan tersangka Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, Wahidz Muharram.

Hobi Lari, Politisi Golkar Misbakhun Capai Finis di London Marathon 2024

Dua nama kader Demokrat yang disebut dan sudah membantah, M Nazaruddin dan Angelina Sondakh, dikaitkan dengan kasus suap di Kementerian yang dipimpin Andi Mallarangeng, yang juga Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat.

Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat, Ruhut Poltak Sitompul membantah keras adanya fiksi-fiksi dalam tubuh 'Berlian Merah Putih'. Ruhut membantah keras adanya gesekan kuat antara kubu Anas Urbaningrum dengan Andi Mallarangeng.

"Itu tidak benar. Sejak Kongres Bandung, semua lebur. Kita bisa lihat setiap kali Bung Anas pergi selalu dengan Ibas [Edhie Baskoro Yudhoyono]," kata Ruhut dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Selasa 10 Mei 201.

Saat masa kampanye calon Ketua Umum Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas kerap mendampingi Andi Mallarangeng keliling daerah. Sedangkan M Nazaruddin dan Angelina Sondakh disebut-sebut salah satu pendukung Anas Urbaningrum.

Saat pemilihan Mei tahun lalu, Anas terpilih sebagai Ketua Umum dalam Kongres II Partai Demokrat, mengalahkan dua kandidat kuat lainnya, Andi Mallarangeng dan Marzuki Alie.

Menurut Ruhut, setelah Kongres Bandung, semua pihak terakomodir dan menjadi satu. Andi Mallarangeng menjadi Sekretaris Dewan Pembina dan Marzuki menjabat Wakil Dewan Pembina.

"Aku dengan tegas berani mengatakan, ini bukan menyombongkan diri tapi justru rendah hati bahwa mungkin kami satu-satunya partai yang sangat solid dan kompak," kata politisi yang juga pengacara ini.

Ruhut menegaskan, ujian bagi Partai Demokrat ini ibarat pohon tinggi yang sedang diterjang angin kencang. Ruhut menekankan bahwa Ketua Dewan Pembina Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengetahui perkembangan kasus ini.

"Pak SBY meminta agar kasus ini diusut tuntas. Bila ada kader Demokrat terbukti ada fakta hukum terlibat, maka kami tidak akan bela. Kami hormati KPK [Komisi Pemberantasan Korupsi]."

Awalnya, dugaan keterlibatan politisi Demokrat disuarakan mantan pengacara Mirdo Rosalina Manulang, salah satu tersangka, Kamaruddin Simanjuntak. "Dalam pemeriksaan, dia [Rosa] menyebut ada politisi yang terlibat. Dia atasan Rosa," kata Kamarudin, Kamis, 28 April 2011. 

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Januari 2024

Klarifikasi Isu Koalisi Prabowo Bergejolak soal Jatah Menteri, Sekjen Gerindra Bilang Begini

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra seluruh partai yang lama ataupun baru bergabung di KIM akan mendapatkan hak dan kewajiban yang sama untuk mendukung pemerintah.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024