- Dok. Bravo Media Center
VIVAnews - Tim investigasi internal Partai Demokrat sudah 'memeriksa' empat kadernya terkait kasus dugaan suap di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Permintaan keterangan tidak pernah di luar dari tiga lokasi, DPR, Kantor DPP Demokrat, dan Cikeas.
"Kami tidak mau di luar DPR, Cikeas, atau kantor DPP Demokrat," kata anggota tim investigasi internal Demokrat, Ruhut Sitompul, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Senini 16 Mei 2011.
Menurut Ruhut, tim investigasi ini akan bekerja selama 40 hari. Namun, Ruhut enggan menyebut itu sebagai pemeriksaan. Melainkan undangan. Empat nama yang sudah diminta klarifikasinya yakni Bendahara Umum Muhammad Nazaruddin, Angelina Sondakh, Wakil Ketua Badan Anggaran Mirwan Amir, dan Ketua Komisi X Mahyuddin.
"Kami sudah mengundang Pak Mirwan Amir selama dua jam. Sebenarnya waktu itu bisa lebih lama, tapi saat itu ada acara ulang tahun salah satu pendiri Demokrat, Vence Rumangkang," jelas Ruhut.
Permintaan klarifikasi itu tidak hanya dilakukan dalam pertemuan secara langsung. "Tapi kami minta semua harus siap on call, kapan saja harus siap ditelepon," ujar Ruhut yang juga Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika Partai Demokrat ini.
Meski demikian, Ruhut menegaskan bahwa hasil investigasi internal Demokrat ini tetap menghormati sepenuhnya hasil pemerisaan kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tim investigasi internal ini bukan penegak hukum. Maka itu Ruhut menjamin tidak ada intervensi dari Demokrat. "Kami tetap patuh kepada KPK," jelas dia.
Hasil investigasi internal Demokrat sampai saat ini menyebut, tidak ada kader partai yang tersangkut kasus dugaan suap dalam proyek pembangunan wisma atlet Sea Games di Palembang ini. Nazaruddin dan Angelina Sondakh sudah membantah. (sj)
Ganjar-Mahfud Ngaku Tak Dapat Undangan Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Bilang Begini
KPU mengeklaim bahwa lembaganya sudah menjalin komunikasi secara pribadi kepada liaison officer atau naradamping pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
