- ANTARA/Prasetyo Utomo
VIVAnews - Terpilihnya Muchdi PR sebagai ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Papua memicu polemik baru di tubuh Partai Persatuan Pembangunan. Jabatan yang diemban mantan Deputi Kepala Badan Intelijen Negara Bidang Penggalangan itu dianggap tidak sah.
Namun, Ketua DPP PPP Lukman Hakim Saefuddin meminta segenap pengurus PPP menanggapinya dengan kepala dingin. Lukman mengatakan polemik ini bukan disebabkan upaya ihak luar yang ingin mengobok-obok PPP menjelang Kongres.
“Biasalah, itu hanya dinamika saja. Saya hanya menyayangkan menjelang verifikasi justru ada kasus ini. Saya hanya ingin mengimbau kepada semua teman-teman agar kasus ini segera diselesaikan,” ujar Lukman saat dihubungi VIVAnews, Rabu, 18 Mei 2011.
Menurut Lukman, jika kasus ini tidak cepat diselesaikan, Papua bisa tidak lolos verifikasi. Ini tentu menjadi suatu pertimbangan yang ingin dihindari DPP PPP.
“Satu saja provinsi tidak lolos verifikasi, maka kita tidak bisa ikut pemilu. Yang penting DPW Papua segera terbentuk. Mari kita gunakan akal sehat dalam menyikapi masalah ini,” lanjut Lukman.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) tak mengakui terpilihnya Muchdi Purwoprandjono sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Papua. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PPP, M Romahurmuziy, pengumuman Muchdi sebagai Ketua DPW Papua adalah memutarbalikkan fakta.
Sedangkan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali mengakui DPW PPP Papua terbelah dua dalam musyawarah wilayah. "Pertama, muswil yang diselenggarakan 13 cabang, komplit ketua dan sekretaris sebagai peserta. Kedua, muswil yang diselenggarakan 9 cabang."
DPP PPP, kata Suryadharma, kemudian mengesahkan muswil yang memilih Bachtiar Gaffar sebagai Ketua PPP Papua. "DPP mengambil posisi, yang sah, yaitu Muswil yang diselenggarakan 13 cabang," ujar Suryadharma. (umi)
Usut Penyebab Kebakaran Toko Frame di Mampang, Polisi Bakal Gelar Olah TKP Pekan Depan
Polisi bakal melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) perihal kebakaran Toko Frame dan Galeri bernama 'Saudara Frame' di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
