Survei Indo Barometer Jadi Cambuk Presiden

Fuad Bawazier
Sumber :
  • ANTARA/Adityawarmani

VIVAnews - Hasil survei Indo Barometer dalam beberapa pekan ini membuat heboh pemerintah. Survei itu menyimpulkan bahwa sebagian besar responden mendambakan kondisi seperti era Orde Baru, jaman Presiden Soeharto.

FX Rudy Datangi Kediaman Megawati di H+3 Lebaran, Ada Apa?

Banyak yang menanggapi survei ini. Juga Istana. Juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha mempertanyakan hasil survei. Hasil survei itu, katanya,  sangat membingungkan karena tidak dicantumkan secara detail apa yang menjadi subjek pertanyaan dan parameter yang lebih lengkap.

Julian menegaskan bahwa masa Reformasi tidak bisa dibandingkan dengan Orde Baru. Alasannya, karena situasi dan kondisi saat ini jauh berbeda dengan 13 tahun lalu. "Situasinya berbeda, dunia internasional pun berbeda," kata dia awal pekan lalu. Bantahan lengkap Istana silahkan baca di sini.

Soal hasil survei Indo Barometer itu, kata mantan Menteri Keuangan era Soeharto, Fuad Bawazier, seharusnya  tidak perlu diperdebatkan. "Harapan kami, survei seperti ini bisa menjadi dasar sebagai cambuk presiden dan kabinet untuk memperbaiki kinerja agar enam bulan dari sekarang saat survei lagi hasilnya justru berbalik," ujar Fuad, Kamis, 19 Mei 2011.

Fuad mempertanyakan kalangan yang terkesan alergi terhadap hasil survei yang buruk. Sebab, di negara mana pun hasil survei tidak pernah diributkan. "Itulah presepi dan dirasakan rakyat," tuturnya.

Survei yang dilakukan Indo Barometer dilakukan dengan menggunakan 1.200 responden di 33 provinsi di Indonesia pada tanggal 25 April sampai 4 Mei 2011.

Indo Barometer menemukan, 40,9 persen memilih kondisi pada saat masa Orde Baru. "Hanya 22,8 persen yang memilih kondisi saat ini (di masa Reformasi)," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari akhir pekan lalu.

Lebih lanjut Qodari menjelaskan, masyarakat yang tinggal di pedesaan maupun perkotaan sama-sama menyatakan Orde Baru lebih baik. "Namun secara persentase publik perkotaan menyatakan Orde Baru lebih baik, lebih tinggi, yakni 47,7 persen dibandingkan pedesaan yakni 35,7 persen," katanya. Hasil lengkap survei Indo Barometer, klik di sini.

Suzuki GSX-S950 Akhirnya dapat Baju Baru, tapi Harganya Bikin Geleng-geleng Kepala
Film Badarawuhi di Desa Penari

Hari Pertama Tayang, Film Badarawuhi di Desa Penari Raih 344.507 Penonton

Tak hanya di Indonesia, film Badarawuhi di Desa Penari juga akan tayang di Amerika Serikat dengan judul Dancing Village: The Curse Begins pada 26 April 2024 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
12 April 2024