- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Rupanya, Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP) bersilang pendapat soal keabsahan Muchdi Purwoprandjono sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP Papua. Hari ini, sejumlah elite PPP termasuk Somali, Koordinator Wilayah Papua Dewan Pimpinan Pusat PPP, menggelar jumpa pers mendukung Muchdi.
Dalam jumpa pers di Kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta, Somali menyatakan, Ketua PPP Papua yang sah justru adalah Muchdi Pr, bukan Bachtiar Ghaffar seperti yang dinyatakan Ketua Bidang Organisasi, Kader dan Keanggotaan PPP Emron Pangkapi.
"Yang diberitakan Emron Pangkapi itu bohong," kata Somali dalam jumpa pers, Kamis 19 Mei 2011. "Karena yang mendukung Muchdi Pr itu sebenarnya ada 13 DPC, yang walk out sembilan," kata Somali.
Pernyataan Somali ini membantah keterangan Emron dan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali kemarin yang menyatakan Muchdi hanya didukung sembilan DPC, sementara 13 DPC yang walk out dari Musyawarah Wilayah PPP Papua. Emron menjelaskan, 13 DPC itu walk out karena menolak pertanggungjawaban Ketua PPP Papua yang lama, Reba Pontoh.
Sementara Somali yang juga Wakil Sekretaris Jenderal PPP itu menyatakan, Muswil itu dibuka Suryadharma Ali pada Sabtu 14 Mei lalu di Asrama Haji, Jayapura. Malamnya, Muswil dilanjutkan di Hotel Muspagco yang berisi laporan pertanggungjawaban Reba Pontoh, Ketua yang lama.
Namun malamnya, kata Somali, sembilan dewan pimpinan cabang keluar dari Muswil. Emron juga kemudian ikut keluar. Muswil dilanjutkan lagi Minggu 15 Mei, namun 9 DPC yang walk out tidak ikut. Emron hadir namun kemudian pamit dengan alasan ke Jakarta. Dalam Muswil lanjutan inilah Muchdi dipilih menjadi Ketua PPP Papua.
Dan dalam jumpa pers hari ini, Somali mendesak DPP segera melahirkan surat keputusan mensahkan Muchdi sebagai Ketua PPP Papua yang baru. "Kami sudah menyiapkan pengacara. Kalau dalam satu minggu SDA (Suryadharma Ali) tidak mengeluarkan SK penetapan Muchdi, kami akan mempidanakan SDA," katanya. (eh)