- Antara/ Julipardiansyah
VIVAnews – Juru bicara Partai Demokrat menyayangkan perilaku sebagian kader Demokrat yang mengumbar kata-kata soal berbagai kasus yang menimpa Muhammad Nazaruddin, Bendahara Umum Demokrat. Menurutnya, hal itu tidak pada tempatnya.
“Saya prihatin ada kader Demokrat yang kegenitan. Bukan porsinya ngomong soal Nazaruddin, tapi mereka ngomong. Ngaco lagi ngomongnya. Ngomong itu tugasnya Ruhut Sitompul,” kata Ruhut usai melayat almarhum Yoyoh Yusroh di Kompleks Perumahan Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu 21 Mei 2011.
Ruhut menekankan, sebagai juru bicara partai dan anggota Tim Pencari Fakta yang dibentuk fraksi, seharusnya dia yang berbicara kepada publik. “Itu tugas Ruhut Sitompul yang mencari fakta,” ujarnya. Apapun, katanya, saat ini keputusan terakhir soal nasib Nazaruddin ada di tangan Dewan Kehormatan Demokrat. “Saya hormati keputusan mereka,” tegas Ruhut.
Menurutnya, Demokrat tetap menghormati azas praduga tak bersalah, karena Indonesia adalah negara hukum. “Apabila ada fakta hukum dari KPK dan Nazaruddin jadi tersangka, kami tidak akan membelanya lagi,” tandas Ruhut. Ia menambahkan, Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pun sangat menghormati proses hukum.
“Jadi kami hormati KPK yang sedang bekerja. Mari jadikan hukum sebagai panglima,” imbaunya. KPK sendiri saat ini masih mengumpulkan bukti soal kasus suap Wisma Atlet SEA Games yang diduga melibatkan Nazaruddin.
“Kalau kami periksa dan dia mengaku tak terlibat, kita mau apa. Jadi kumpulkan dulu barang-barang buktinya,” kata Wakil Ketua KPK M. Jasin. (umi)