- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Badan Kehormatan DPR memberi kesempatan kepada internal Partai Demokrat untuk menyelesaikan kasus pelanggaran kode etik yang diduga dilakukan bendahara umumnya, Muhammad Nazaruddin. Nazaruddin dituding melakukan penyuapan terhadap Sekjen MK, Janedjri M Ghaffar.
"Kita akan menunggu, di samping kita mengumpulkan bukti-bukti. Kalau ada bukti awal, kita akan masuk dalam kasus ini dan memanggil yang bersangkutan dan saksi-saksi, agar kita bisa mengambil keputusan terhadap kasus ini," ujar Wakil Ketua BK DPR Nurdirman Munir, saat ditemui di sela-sela rapat dengar pendapat KPK dan Komisi III DPR RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 23 Mei 2011.
Legislator dari Partai Golkar tersebut menjelaskan, ada keterbatasan yang dimiliki BK dalam penanganan sebuah kasus yang melibatkan anggota DPR.
"Domainnya penegak hukum, mereka punya kewenangan penyidikan, penyitaan. Kita hanya punya kewenangan penyelidikan, klarifikasi dan verifikasi. Ini berbeda jauh. Kalau bukti awal belum kita miliki, kita sulit masuk," jelasnya.
Selain itu, Nurdirman mengemukakan, langkah yang ditempuh BK DPR, akan sama dengan apa yang mereka lakukan terhadap Arifinto, anggota DPR dari PKS yang tersandung kasus akibat menonton video porno saat sidang.
"Kalau sudah diputus, maka kita di BK lebih mudah seperti kasus Arifinto, kita meminta internal PKS mengambil sikap. Kali ini juga sama, kita memberi kesempatan kepada Dewan Kehormatan Partai Demokrat untuk menyelesaikan berdasarkan kearifan mereka," lanjut Nudirman.
Terkait penyuapan di MK, menurut Nudirman, BK sudah melihat bukti-bukti awal. Itu akan menjadi langkah dini bagi mereka untuk lebih pro aktif menangani kasus Nazaruddin. "Saya yakin minggu depan kita sudah bisa bersikap," katanya. (umi)
Proyek Ini jadi 'Game Changer'
Game changer merupakan istilah yang mengacu pada perubahan atau inovasi yang mendasar dalam industri atau pasar yang mengubah dinamika yang ada dan ciptakan standar baru.
