- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Didi Irawadi Syamsuddin, anak Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin, menyatakan M Nazaruddin sedang labil setelah dipecat sebagai Bendara Umum Partai Demokrat. Itulah sebabnya Nazaruddin, menuduh-nuduh orang lain merekayasa kasusnya.
"Kalau kemarin menuding orangtua saya, saudaranya menelepon saya, minta maaf kakaknya khilaf," kata Didi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu 25 Mei 2011. "Ini situasi karena khilaf, labil, belum bisa menerima pencopotan," kata Ketua Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum Partai Demokrat itu.
Pasca pencopotan sebagai bendahara umum, Muhammad Nazaruddin meradang. Ia menuding kader Demokrat, Amir Syamsuddin dan Andi Mallarangeng telah merekayasa kasusnya.
Sekarang, kata Didi, kasus Nazaruddin sudah selesai di Demokrat. Tinggal bagaimana Komisi Pemberantasan Korupsi mencari tahu kebenaran kasus-kasus yang membelit rekan separtainya itu.
"Saya lihat rekaman di televisi, Nazaruddin sudah menantang KPK. Silakan KPK merespons," kata Didi.
Sementara untuk mekanisme di Dewan Perwakilan Rakyat, turuti saja aturan di Undang-undang. "Kalau ada laporan, ada mekanisme memeriksa, meminta klarifikasi yang bersangkutan. Tentu saja membela diri. Itu kan tergantung Badan Kehormatan menyikapi laporan masyarakat," katanya. Dan Didi yakin, kalau ada pelanggaran hukum, Badan Kehormatan tidak mungkin melindungi Nazaruddin.
Senin lalu, Nazaruddin menuding ada sejumlah pihak yang mencoba mengambil keuntungan di balik pemecatannya sebagai Bendahara Umum Demokrat. Nazaruddin menuding Amir Syamsuddin lah yang merekayasa pemecatannya itu dan memanfaatkan kasus suap di Kemenpora sebagai bumbunya. (umi)