- VivaNews/ Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan partai koalisi pendukung pemerintah telah menandatangani nota kesepakatan baru untuk mengokohkan soliditas mereka. Namun politisi senior Golkar tak bisa menjamin koalisi akan langgeng sampai akhir masa pemerintahan Yudhoyono di tahun 2014.
“Dinamika politik itu sangat tinggi. Saya tidak bisa menjamin dan memastikan koalisi akan bertahan atau tidak. Bisa saja ada perkembangan baru,” kata Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tandjung dalam acara diskusi ‘Negara Tanpa Keadilan’ di Komisi Yudisial, Jakarta, Kamis 26 Mei 2011.
Akbar menyatakan, nota kesepakatan baru koalisi tidak meredusir fungsi partai untuk menyuarakan aspirasi rakyat, sekalipun hal itu mungkin berbeda dengan pandangan pemerintah. “Golkar punya motto, suara Golkar adalah suara rakyat. Dalam perspektif itu, bisa saja suatu waktu Golkar memiliki pandangan berbeda dengan pemerintah,” tutur Akbar.
Bila hal itu sampai terjadi, lanjut Akbar, maka Golkar akan mengutama suara rakyat. “Misalnya dalam soal Bahan Bakar Minyak, pangan, dan energi, Partai Golkar harus memperjuangkan kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat itu,” imbuh Akbar.
Namun mantan Ketua DPR itu menekankan, Golkar tetap pada niat semula untuk mengawal pemerintahan Yudhoyono sampai 2014, karena Yudhoyono telah terpilih secara demokratis dan konstitusional oleh mayoritas rakyat Indonesia. “Tapi Golkar tentu tidak bisa memastikan dan mengetahui apa yang terjadi di masa depan,” kata Akbar.
Sebelumnya, Sekjen Golkar Idrus Marham mengatakan bahwa berdasarkan nota kesepakatan baru koalisi, pertemuan antara Presiden dan ketua-ketua umum partai koalisi akan lebih diintensifkan, guna menjalin komunikasi yang lebih baik. “Pertemuan digelar minimal tiga bulan sekali untuk membicarakan masalah strategis bangsa ini,” jelas mantan Ketua Pansus Century DPR itu. (umi)
Prabowo Mau Buat Presidential Club, Ganjar: Bagus-bagus Aja
Ganjar Pranowo itu menilai akan sangat bagus jika pembentukan Presidential Club bertujuan untuk silaturahmi antar presiden terdahulu.
