SBY Minta Kader Demokrat Jangan Saling Jegal

Presiden SBY Buka Kongres Demokrat
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, pada Sabtu malam kemarin kembali mengumpulkan petinggi Demokrat. SBY memberikan pesan kepada kader Demokrat soal kasus yang menyeret mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin.

Saat itu, kader-kader Demokrat dipanggil ke Cikeas setelah berkumpul bersama Ketua Umum Anas Urbaningrum di Kantor Pusat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Mereka dipanggil ke Cikeas jelang pertandingan final Liga Champions antara Manchester United melawan Barcelona Minggu dini hari.

"Ada tiga pesan utama dari Pak SBY kepada kami," kata Ketua Fraksi Demokrat d DPR, Jafar Hafsah, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Minggu 29 Mei 2011. Apa saja tiga pesan penting dari SBY kepada para kader?

Pertama, kata Jafar, adalah konsolidasi internal. Kader Demokrat diimbau untuk terus selalu berkonsolidasi, baik itu dalam pertemuan formal dan tidak formal. "Kedua, saling respek, saling menghargai. Ketiga, jangan saling menjegal," kata Jafar.

Mengapa ada kata 'menjegal'? Apakah ada indikasi saling jegal di antara kader Demokrat. Jafar membantah keras. "Saat ini, kami kan sedang dalam kondisi seperti itu. Satu-satunya yang bisa mempertahankan adalah soliditas," kata Jafar.

Bagi Jafar, pesan SBY agar internal Demokrat kompak dan solid memang sangat beralasan. Apalagi, dalam kondisi saat ini. "Kami (Demokrat) sudah mulai diaduk-aduk tapi kami senantiasa sopan," ujar Jafar.

Seperti diketahui, salah satu kader Demokrat, Muhammad Nazaruddin terbang ke Singapura sehari sebelum dicegah keluar negeri. Nazaruddin rencananya akan dipanggi Komisi Pemberantasan Korupsi sebagai saksi dugaan suap di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Perginya Nazaruddin ke Singapura menimbulkan spekulasi.

BI Rate Naik Jadi 6,25 Persen, Begini Respons Dirut BRI
Pengacara Farhat Abbas.

Farhat Abbas Diperiksa Polisi Pekan Ini soal Laporan Penistaan Agama ke Pendeta Gilbert

Pengacara Farhat Abbas melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penistaan agama.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024