Alasan Demokrat Bentuk Tim Pemulangan Nazar

Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVAnews – Demokrat tidak main-main dalam menangani persoalan Nazaruddin yang semakin menggerogoti citra partai pemenang Pemilu 2009 lalu. Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bahkan meminta partainya untuk segera memulangkan Nazaruddin. Demokrat pun segera membentuk tim kecil untuk memulangkan Nazaruddin ke tanah air.

Ketua DPP Demokrat Kastorius Sinaga menjelaskan, Demokrat memang bertekad untuk pro-aktif dalam mengupayakan kepulangan Nazaruddin, karena spekulasi yang beredar di masyarakat tentang mantan Bendahara Umum Demokrat itu tidak menguntungkan partai. “Nazaruddin menjadi perhatian nasional dan dampaknya luas. Itu yang menjadi pertimbangan Demokrat untuk segera memulangkan Nazaruddin,” kata Kastorius saat berbincang dengan VIVAnews, Senin, 30 Mei 2011.

“Pak SBY mengatakan, politik itu persepsi, sedangkan ada atau tidaknya fakta itu nomor dua. Jadi Demokrat dalam situasi sulit bila persepsi keruh selalu dimunculkan,” ujar Kastorius. Ia menambahkan, sms ‘Nazaruddin’ yang berisi ancaman terhadap sejumlah petinggi Demokrat seperti Andi Nurpati, Anas Urbaningrum, bahkan SBY, juga menjadi pertimbangan lain di balik kengototan Demokrat memulangkan Nazaruddin yang kini diketahui berada di Singapura.

“SBY menyimak sms itu. Dari segi isi sms, itu fitnah dan tidak benar. Sms yang menyebar lewat berbagai media sosial itu pun makin memperkeruh situasi. Persoalan Nazaruddin semakin dipolitisir dan memperburuk citra Demokrat,” keluh Kastorius. Ia menegaskan, pengirim sms fitnah itu bukan Nazaruddin. “Ada pihak-pihak tak bertanggung jawab yang ingin memanfaatkan situasi,” imbuhnya.

Berbagai pertimbangan itulah, kata Kastorius, yang membuat Demokrat berupaya membujuk Nazaruddin pulang secara sukarela. “Bisa melalui upaya persuasif lewat telpon oleh rekan-rekan Nazaruddin di Demokrat yang mempunyai hubungan baik dengan yang bersangkutan, bisa juga dengan menjemputnya pulang bila ia ingin ditemani pulang,” terang Kastorius.

Kedua langkah itu menjadi opsi Demokrat setelah diskusi panjang antara SBY dan beberapa pengurus Dewan Pengurus Pusat Demokrat seperti Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum, Sutan Bhatoegana, dan Wasekjen Demokrat Jhonny Allen Marbun. “Teknisnya bagaimana, nanti akan diputuskan oleh DPP,” ujar Kastorius. Bila DPP memutuskan untuk menjemput Nazaruddin, lanjutnya, maka DPP akan mengeluarkan surat tugas resmi kepada tim penjemputnya.

Namun bila hal terburuk terjadi dan Nazaruddin tidak mau pulang ketika ia dipanggil oleh aparat penegak hukum, maka Demokrat akan mendukung upaya pemulangan paksa. “Bila harus lewat Interpol, maka langkah itu mesti dilakukan. Demokrat juga sudah mengantisipasi hal itu,” kata Kastorius. (eh)

Perkara Nomor Pelat, Pemilik Mobil Pikap Ini Kaget Diminta Bayar Perpanjang STNK Rp 5 Juta
Guinea U-23 vs Indonesia U-23

Tak Ada VAR, Indonesia U-23 Vs Guinea U-23 Berakhir Kontroversial

Publik Indonesia menyayangkan tidak adanya penggunaan video assistant referee (VAR) dalam pertandingan play-off Olimpiade 2024 Paris antara Indonesia U-23 vs Guinea U-23.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024