Marzuki Sempat Telepon Nazar di Singapura

Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVAnews – Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie menyatakan, ia sempat menelpon Nazaruddin ketika mantan Bendahara Umum Demokrat itu sudah ada di Singapura. Namun saat itu ia tidak bertanya tentang rencana kepulangan Nazaruddin ke Indonesia.

“Saya cari di mana dia, karena saya tidak tahu (dia berencana pergi ke Singapura). Saya telepon dia, lalu diangkat. Saya tanya, ‘Di mana?’ Pak Nazar bilang, ‘Saya di Singapura, berobat.’ Saya tidak tanya kapan dia pulang,” kata Marzuki di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 30 Mei 2011.

Ketua DPR itu sempat terkejut mengetahui Nazaruddin sudah berada di Singapura, sebab ia belum lama berbicara dengan Nazaruddin di ruang kerjanya di Gedung Nusantara III DPR, beberapa saat sebelum pengumuman pencopotan jabatan Nazaruddin dari Bendahara Umum Partai.

Marzuki menyatakan, awalnya ia menyangka Nazaruddin pergi ke Singapura tanpa seizin fraksi. “Saya tanya, ‘Loh, kenapa tidak izin?’ Dia bilang, ‘Sudah Pak, saya sudah kirim surat kepada fraksi dan pimpinan DPR'.” Marzuki mengaku lupa hari apa persisnya ia menelepon Nazaruddin.

Berdasarkan Tata Tertib DPR, kata Marzuki, pimpinan DPR mengikuti keputusan fraksi. Jadi apabila fraksi telah memberi izin Nazaruddin untuk pergi ke Singapura, maka pimpinan DPR pun mengizinkannya. Soal upaya membujuk Nazaruddin pulang, Marzuki menyerahkan hal itu kepada fraksi dan partai.

Saat ini, Demokrat telah membentuk tim untuk membujuk Nazaruddin segera kembali ke tanah air. “Bisa melalui upaya persuasif lewat telepon oleh rekan-rekan Nazaruddin di Demokrat yang mempunyai hubungan baik dengan yang bersangkutan, bisa juga dengan menjemputnya pulang bila ia ingin ditemani pulang,” kata Ketua DPP Demokrat Kastorius Sinaga. (umi)

Sekjen PKS: Selamat Bertugas kepada Pak Prabowo dan Wakilnya
Prabowo Sarapan Bareng Jokowi di Istana Negara

Jokowi Tegaskan Tidak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran, Kecuali Diminta

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak akan membentuk tim transisi untuk mempersiapkan peralihan Pemerintahan kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024, Pr

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024