- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Legislator asal Partai Demokrat Ruhut Sitompul sempat menuding Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD hanya mencari panggung politik saat mengungkap kasus pemberian uang dari mantan Bendahara Demokrat Muhammad Nazaruddin.
Dalam rapat dengan MK, Ruhut berbalik dan mendukung Mahfud maju di Pemilu 2014. Ruhut menceritakan bahwa dia bertemu tanpa sengaja dengan politisi PKB, Yenny Wahid di Jambi, tiga pekan lalu.
"Yenny menyebut nama bapak (Mahfud) menjadi capres yang baik. Dan saya mendukung itu. Saya mendukung sahabat saya Mahfud," kata Ruhut dalam rapat di MK, Senin 30 Mei 2011.
Mahfud lantas menjawab, "Saya tidak pernah sungguh dan serius bicara itu dengan Yenny. Kecuali saya baca di koran dia mau mendirikan partai dan icon Mahfud MD. Kalau itu saya tanggapi, bisa ramai dan saya tidak pernah menanggapi," kata Mahfud.
Dalam kesempatan itu, Ruhut juga menyampaikan keberatannya atas tindakan yang dilakukan Mahfud MD terkait dua nama kader Demokrat yang dilaporkan Mahfud MD, yakni Muhammad Nazaruddin dan Andi Nurpati. "Saya kaget ternyata bukan hanya masalah Nazaruddin tapi ada juga masalah Andi Nurpati."
Sebelumnya, Ketua MK Mahfud MD melaporkan Nazaruddin ke Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat dengan dugaan pemberian uang kepada Sekjen MK Janedjri M Gaffar. Mahfud juga melaporkan kasus yang disebut-sebut menyeret nama Andi Nurpati ke polisi.
"Keberatan saya kemarin kenapa bapak tidak menindaklanjuti, itu saja. Tidak ada yang lain." Terkait kasus Nazaruddin, Ruhut menilai seharusnya Sekjen MK lah yang seharusnya lebih aktif, bukan Ketua MK. Karena, imbuhnya, Mahfud sebagai Ketua MK tidak melihat kejadian itu secara langsung.
Terkait kasus Andi Nurpati, Mahfud menegaskan dirinya tak pernah menyebut nama. "Saya diam-diam (melapor) agar tidak ribut. Saya tidak pernah menyebut nama Andi Nurpati, tapi wartawan sendiri yang memburu beritanya."
"Saya ingin menjaga martabat orang sehingga saya tidak pernah menyebut nama Nazaruddin dan Andi Nurpati sampai Pak SBY meminta saya yang menjelaskan sebagai teman. Jadi semua tidak tiba-tiba," ujarnya. (eh)