Bambang: Yang Tahu Soal SMS, Demokrat Sendiri

Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Kisruh kasus bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, terus berkembang. Politisi Demokrat, Ramadhan Pohan pun sempat menuding bahwa ada politisi yang berada di balik kekisruhan di partainya. Inisialnya "A".

Wakil Bendahara Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo, mendesak Partai Demokrat untuk bersikap tegas terhadap kader yang melempar isu dan menuding ada tokoh berinisial "A" tanpa fakta. Tudingan tersebut dia nilai hanya pengalihan isu dari persoalan yang sedang dihadapi internal Partai Demokrat.

"Kalau dia punya fakta, kenapa tidak langsung tunjuk hidung dan laporkan ke pihak berwajib. Itu namanya mencoba menciptakan kambing hitam dan menebar fitnah terhadap politisi yang kebetulan berinisial 'A'," kata Bambang dalam keterangannya yang diterima VIVAnews.com, Sabtu, 4 Juni 2011.

Menurut Bambang, Demokrat saat ini sedang panik. "Jelas tampak mereka masih hijau dalam berpolitik," ujar anggota Komisi III DPR itu.

Bagi Golkar, lanjut Bambang, masalah yang mereka hadapi adalah urusan internal Demokrat. Sebagai orang luar, menurut Bambang, dia tidak tahu mengenai isu yang tersebar melalui SMS. "Kami tidak tahu soal dana Rp47 triliun. Kami tidak tahu soal Daniel Sparingga, kami juga tdk tahu soal kecurangan 80 juta suara pemilu legislatif dan pemilu presiden. Yang paling tahu adalah orang dalam sendiri," ujarnya.

Menurut Bambang, segala tudingan yang muncul itu akibat dari saling ancam yang dilakukan para kader Demokrat. "Yang terbaik adalah, kita sebaiknya menjadi penonton yang baik saja. Waktu akan membuktikan, siapa yang bersalah dan siapa yang bersandiwara di antara mereka," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, mengaku gerah dengan ulah politikus tertentu yang telah mengobok-obok partainya. Politikus itu, kata dia, berinisial A. "Saya tidak mau menyebutkan namanya. Yang pasti sudah terlihat jelas. Caranya sangat jelas, dia tidak hanya bicara, tapi action juga," kata Ramadhan kepada VIVAnews.com, Senin, 30 Mei 2011.

Ramadhan menambahkan, politikus itu mencoba mengkerdilkan Partai Demokrat menjelang Pemilu 2014. "Yang dipakai caranya tidak ksatria," kata Ramadhan.

Viral Emak-emak di Taput Dituduh Curi Ketang Dihukum Telanjang, Begini Kata Polisi
Ilustrasi simbol bendera PDIP saat Peringatan puncak Bulan Bung Karno 2023 di GBK

PDIP Bisa jadi Oposisi, Bantu Pemerintah Mengkoreksi Bukan Saling Berhadapan

Sikap politik PDIP yang saat ini ditunggu-tunggu, apakah memilih menjadi oposisi dari pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, atau ikut masuk di dalamnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024