Ramadhan Pohan: Jika Tak Berbuat, Santai Saja

Wakil Sekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan
Sumber :
  • Facebook Ramadhan Pohan

VIVAnews -- Kasus suap Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olah Raga terkait pembangunan wisma atlet SEA Games merembet ke ranah politik. Sejumlah nama politisi Partai Demokrat diseret-seret dalam kasus itu.

Kunjungan ke Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM

Nama Bendahara Umum Demokrat, Muhammad Nazarudin, menjadi sangat populer dalam kasus ini.

Aroma politikĀ  semakin menyengat dengan beredarnya pesan singkat (SMS) gelap yang menyudutkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Demokrat.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat, Ramadhan Pohan, menyebut 'Mr. A' sebagai pengirim SMS itu. Tujuannya, kata dia, untuk menghancurkan Demokrat. Tak pelak, tudingan itu langsung menjurus ke sejumlah nama tokoh dari partai lain.

Ramadhan Pohan menyatakan dirinya tidak bermaksud menciptakan huru-hara politik ketika mengemukakan ada sosok Mr. A yang berniat menghancurkan partainya. Dia mengaku tak sekedar menuding, namun dia mengklaim punya fakta terkait kelakuan 'Mr. A' yang dinilai memang ingin mengobok-obok solidaritas partainya.

"Kita tidak menuding. Ada faktanya kok," ujar Ramadhan saat dihubungi VIVAnews, Sabtu 4 Juni 2011.

Namun demikian, dia enggan menyebutkan fakta apa yang dimilikinya terkait 'Mr. A' itu. Yang jelas, dia meminta siapa saja yang merasa tidak pernah berwacana dan melakukan aksi-aksi untuk menjatuhkan Demokrat dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk tidak panik dengan tudingannya itu.

"Kalau tidak merasa begitu, ya jangan panik, jangan kayak kebakaran jenggot, santai aja," kata dia.

Lagipula, tambah dia, segala sesuatu tentang sosok 'Mr. A' yang dikemukakannya selama ini masih dalam batas yang wajar saja.

"Sindiran yang saya lakukan itu masih dalam koridor kesantunan, tata krama, dan etika. Masih di dalam batas itu kok," kata Ramadhan.

"Ini nyata dan ibarat hanya riak kecil di tengah gelombang samudera yang besar," tambah dia.

Gelombang samudera besar yang dimaksud Ramadhan adalah serangan untuk mendeligitimasi SBY dan Partai Demokrat.

Menurut Ramadhan, serangan-serangan kepada Demokrat itu adalah untuk meruntuhkan wibawa SBY. Begitu juga, serangan kepada SBY untuk meruntuhkan citra Demokrat. "Jadi semacam satu paket saja, ujungnya ke situ juga," kata Ramadhan.

"Konspirasi jahat itu punya agenda untuk menjadikan SBY sebagai musuh bersama," tambah Ramadhan.

Sejumlah politisi yang namanya berawalan A enggan mengomentari spekulasi yang dilontarkan Ramadhan. "Soal Mr A tanya saja kepada Mr R," kata Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Respons Surya Paloh Soal Waketum Nasdem Sambangi Rumah Prabowo Subianto Malam Ini

Ara Sirait atau Maruarar Sirait, politisi PDIP juga menepis soal ini. Dia mengaku sudah mengonfirmasikan hal itu kepada Ramadhan, dan jawabannya bukan dia. Begitu pula dengan mantan ketua umum Partai Golkar Akbar Tandjung. Akbar mengaku tidak terganggu isu Mr A. (umi)

Ilustrasi sidang kode etik anggota polisi

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

Di lokasi kejadian, 5 polisi tersebut berlagak preman dengan menodong senpi ke korban lalu menghajar secara membabi buta.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024