- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Tiga kader Partai Demokrat bertemu dengan Muhammad Nazaruddin di Singapura. Namun, tim itu tidak akan melaporkan hasil pertemuan mereka dengan bekas Bendahara Umumnya itu ke Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Saya kira KPK kan punya sistem kerja sendiri. Jadi kami tidak mau ikut campurlah," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Jhonny Allen Marbun, di Kantor DPP Dempokrat, Jakarta, Senin 5 Juni 2011.
Tim yang dibentuk Demokrat untuk bertemu dengan Nazaruddin terdiri dari petinggi partai yakni Sutan Bhatoegana, Jaffar Hafsah, dan Jhonny Allen Marbun. Tugasnya, untuk bertemu langsung, melakukan komunikasi dan memastikan di mana Nazaruddin berada.
Jhonny menegaskan, tim Demokrat telah mendapatkan keterangan dari Nazaruddin yang saat ini tengah berada di Singapura. "Kami harus tahu kondisinya di sana supaya tidak gonjang-ganjing. Kondisinya dia sampaikan sedang berobat. Dari melihat kondisi fisiknya memang tidak sehat," ujarnya.
Dari komunikasi tersebut didapatkan tiga hal. Pertama, bahwa yang bersangkutan sedang sakit dan sedang berobat di Singapura. Kedua, Nazaruddin mengatakan, jika selesai berobat ia akan kembali ke tanah air. Ketiga, yang bersangkutan siap mengklarifikasi dan memberikan keterangan yang diperlukan menyangkut hal-hal yang sekarang ini banyak didiskusikan oleh publik.
Nazaruddin pergi ke Singapura pada 23 Mei 2011 malam. Atau sehari sebelum dirinya dicegah pergi ke luar negeri.
Untuk diketahui, Nazaruddin dikaitkan dengan kasus dugaan suap pengadaan wisma SEA Games di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Belakangan, ia juga disebut Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) telah memberi sejumlah uang pada Sekjen MK, Janedjri M Gaffar. (sj)
Timnas Indonesia U-23 Tak Gentar dengan Rekor Mengerikan Korea Selatan
Witan Sulaeman menegaskan Timnas Indonesia U-23 tidak akan gentar menghadapi Korea Selatan di babak perempat final Piala Asia U-23 2024.
