- Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews - Politik Indonesia kian memanas. Hubungan antara partai koalisi pemerintahan yang cenderung tegang, sekian anggota DPR yang masuk penjara. kasus yang membelit tokoh Partai Demokrat dan polemik pembangunan gedung baru DPR yang dihujat habis-habisan khalayak ramai, persaingan menuju Pemilu 2014 dan sejumlah kasus lain.
Marzuki Alie adalah salah satu tokoh dalam pusaran ketegangan itu. Dalam Partai Demokrat, dia adalah salah satu tokoh kunci dari apa yang disebut sejumlah pengamat sebagai konflik internal partai yang didirikan Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Sebagai ketua DPR, Marzuki adalah sasaran hujatan, juga caci maki atas polah tingkah sejumlah anggota dewan dan pembangunan gedung baru DPR. Pembangunan gedung itu dituduh sebagai "jatah kelompok Marzuki".
Marzuki membantah keras semua tuduhan itu. Dia mengaku diwarisi banyak masalah di Senayan. Salah satunya adalah kebiasan melancong ke luar negeri yang dikemas dalam bentuk studi banding dan urusan anggaran. Sebagai Ketua DPR, dia berusaha melakukan reformasi atas lembaga itu, sesuatu hal yang susah dipercaya sejumlah kalangan. Marzuki masuk Facebook, Twitter membantah semua tuduhan yang membelitnya, juga melakukan apa yang disebutnya sebagai mereformasi DPR.
Dalam wawancara khusus dengan VIVAnews.com di ruang kerjanya, lantai 3 gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Marzuki menjawab sejumlah persoalan yang membelit dirinya, membelit DPR, membelit partainya, membelit kawan separtainya Muhammad Nazaruddin. "Ada yang menembak di atas kuda," katanya.
Wawancara Selengkapnya baca di sini : Ada yang Menembak di Atas Kuda
Sekjen PKS: Selamat Bertugas kepada Pak Prabowo dan Wakilnya
Sekretaris Jenderal PKS hadir dalam pengumuman KPU kepada presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran. Ia turut mengucapkan selamat kepada KPU.
