Demokrat Tak Bisa Berbuat Banyak soal Nazar

Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu

VIVAnews – Sekretaris Fraksi Demokrat, Saan Mustopa, menyatakan bahwa partainya tidak bisa berbuat banyak terkait mangkirnya Nazaruddin dari panggilan KPK untuk ketiga kalinya. Menurut dia, Demokrat menyerahkan persoalan itu sepenuhnya pada prosedur KPK.

“KPK lakukan langkah pemanggilan, dan Partai tidak menghalangi. Silakan saja KPK menempuh mekanisme standar KPK,” kata Saan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 27 Juni 2011. Demokrat pun tidak mempermasalahkan rencana pemanggilan paksa yang akan dilakukan KPK.

“Pokoknya silakan KPK bekerja profesional sesuai standar dan prosedur yang mereka miliki,” tegas Saan. Ia juga mengungkapkan, tidak ada upaya dari Demokrat untuk menjemput Nazaruddin. Namun sampai saat ini, kata Saan, Demokrat tetap berkomunikasi dengan Nazar melalui Ketua DPP Sutan Bhatoegana.

Secara terpisah, politisi Demokrat yang juga sahabat Nazaruddin, Ruhut Sitompul, mengatakan bahwa Nazaruddin tidak akan kembali ke tanah air dalam waktu dekat, karena ia masih menjalani terapi penyumbatan jantung. “Dia bilang, kemungkinan tiga minggu lagi baru pulang,” kata Ruhut.

Sementara itu, KPK hari ini kembali memanggil Nazaruddin untuk dimintai keterangan sebagai saksi untuk Wafid Muharram, tersangka kasus suap pembangunan Wisma Atlet SEA Games di Palembang. Ini adalah panggilan yang ketiga kalinya bagi mantan Bendahara Umum Demokrat itu terkait kasus Seskemenpora yang diduga melibatkan dirinya.

Berdasarkan survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia, Nazaruddin menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap SBY merosot. Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu dinilai tidak berdaya di kandangnya sendiri, karena tidak kuasa berbuat apa-apa soal Nazaruddin yang diduga menerima suap.

“Demokrat jadi obyek sorotan. Kasus Nazar dianggap sebagai blunder. Mana mungkin SBY berdiri paling depan dalam pemberantasan korupsi, kalau di partainya sendiri ada korupsi. Banyak publik menduga, Nazaruddin memegang kotak pandora,” kata peneliti senior LSI Sunarto Ciptoharjono. (eh)

Kemenkominfo Gelar Kegiatan Chip In "Menjadi Warga Digital yang Cakap, Beretika dan Berdaya"
Bule Amerika yang menganiaya pecalang di Bali ditangkap polisi

Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika

Polisi menangkap dua turis asing berkewarganegaraan Amerika yang melakukan penganiayaan terhadap pecalang di Bali

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024