FPKS: Koalisi Rapuh, Popularitas SBY Turun

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi
Sumber :
  • Antara/ Noveradika

VIVAnews - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS), Mustafa Kamal, mengatakan salah satu faktor yang menyebabkan turunnya popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah sengitnya persaingan antar partai anggota koalisi pendukungnya sendiri.

"Ada hal-hal yang seharusnya bisa dilakukan sejak dini, tapi tidak berjalan," kata Mustafa kepada VIVAnews.com, Senin, 27 Juni 2011.

Saat pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II, pemerintah telah berupaya membentuk sebuah koalisi yang kuat. "Tapi itu tidak berjalan efektif. Kita justru melihat persoalan-persoalan mencuat di dalamnya," kata dia.

Mustafa mengatakan, ketidakefektifan itu sebagian disebabkan adanya persaingan antar partai dalam koalisi. Menurut dia, persaingan itu harusnya dilakukan secara wajar dan sehat agar tidak mengganggu koalisi. "Persaingan boleh, asal wajar, demi kepentingan orang banyak," kata dia.

Menurut dia, pemerintah harus melakukan penyegaran koalisi untuk meningkatkan kepuasan rakyat kepada pemerintahan SBY itu. "Perlu ada penyegaran untuk memantapkan kode etik yang sudah diparaf peserta koalisi," kata dia. "Sebaiknya kita segera melakukan konsolidasi dengan membahas perkembangan yang ada saat ini."

Sebelumnya, survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia menunjukkan popularitas SBY semakin anjlok. Hasil survei LSI menunjukkan tingkat kepuasan rakyat kepada SBY terus menurun. Tingkat kepuasan kepada SBY--yang dipilih 60,8 persen suara pada pemilu 2009--merosot hingga 56 persen pada Januari 2011. Angka itu melorot lagi pada Juni 2011 ini, menjadi sekitar 47,2 persen.

Simpatisan Partai Gerindra memiliki tingkat kepercayaan paling rendah kepada SBY, yaitu hanya 25 persen. Sementara itu, PKS menempati peringkat kedua terendah, yaitu sekitar 40 persen, kemudian disusul simpatisan PDIP sekitar 40,7 persen.

Chandrika Chika Ditangkap karena Kasus Narkoba, Netizen: Udah Benar Joget Papi Chulo Aja
Ilustrasi mengemudi di malam hari

Geger Seorang Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online Gegara Bernama Ini

Seorang wanita mengalami larangan menggunakan layanan Uber hanya karena memiliki nama Swastika Chandra. Ini membuatnya terkejut. Hal ini karena sentimen terhadap NAZI.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024