- VIVAnews/ Sandy Adam Mahaputra
VIVAnews - Puluhan orang penggembira Muktamar Partai Persatuan Pembangunan berunjuk rasa di depan ruang Muktamar VII PPP di Hotel Panghegar, Bandung. Mereka mengecam sikap panitia pelaksana yang tidak kooperatif. Terlebih, para pengaman yang bersikap 'kasar' terhadap mereka.
"Ini Muktamar PPP Bung, bukan muktamar rambut cepak. Kok susah amat (masuk)!' ujar salah satu orator, An Ganepo, kader dari Dewan Pimpinan Wilayah PPP Sumatera Selatan, saat berdemonstrasi, Senin 4 Juli 2011.
An menjelaskan, jika panitia mempersulit mereka pada saat pembukaan acara, hal itu bisa dipahami karena kehadiran Presiden SBY. Namun, apabila selesai pembukaan sampai muktamar digelar masih dipersulit, mereka mengaku kecewa.
"Awalnya semua kader dipersulit masuk. Katakanlah ajang untuk pembukaan Presiden, oke kami terima tertib untuk aman. Tapi ini acara kita murni. Alasannya khusus untuk peserta. Apakah untuk mengikuti, mendengarkan suara dan pertanggungjawaban harus jadi peserta," kata An.
Massa menganggap bahwa muktamar saat ini adalah muktamar terburuk PPP sepanjang masa. "Tidak ada tata suara dan TV monitor di luar arena. Kan kami biasa masuk, namun tidak sampai ke arena, tapi samping arena bisa mengikuti. Saya sudah 30 tahun kader PPP cukup sulit kali ini ikut muktamar. Kenapa masuk saja susah."
Dalam demonstrasi itu, puluhan massa meneriakkan takbir dan salawat berulang-ulang. Hal ini membuat susana menjadi cukup gaduh. Selain itu, mereka juga membawa sejumlah spanduk bertulisan seperti "Kenaikan suara 15 persen omong kosong, lo gagal", "Kami mau perubahan" dan "Cari Ketum PPP yang siap tidak rangkap jabatan." (adi)
Prabowo Bakal Ketemu Cak Imin Pasca Penetapan KPU, PAN Bilang Begini
Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto menanggapi rencana pertemuan presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketum PKB yang juga cawapres nomor 1 Muhaimin Iskandar.
