- Facebook Ramadhan Pohan
VIVAnews - Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan menduga, ada pihak lain yang bermain di belakang mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.
"Dia menari di atas genderang orang lain. Ada orang, tapi saya belum bisa ungkapkan indikasinya. Tapi yang kami rasakan seperti itu," ujar Ramadhan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Rabu 5 Juli 2011.
Menurut Ramadhan, pihak yang dituding itu itu sengaja menggunakan kasus yang melilit Nazaruddin untuk merusak citra Partai Demokrat. Tujuannya jelas, untuk menjatuhkan kredibilitas SBY dan partai menjelang pemilu 2014. "Tentu orang lain itu mempunyai agenda, yang buruk untuk partai kami," katanya.
Dia sebenarnya tidak habis pikir dengan segala pernyataan Nazaruddin melalui pesan BlackBerry Massenger-nya yang disampaikan kepada media massa. "Yang membuat kami kaget, kenapa dia bisa begitu tega kepada Anas dan Andi Mallarangeng, dan partai Demokrat sendiri. Apakah Nazaruddin itu bisa sedemikian tega," ungkapnya.
Oleh karena itu, dia berharap, berbagai tudingan Nazaruddin yang disampaikan kepada media massa, harus disampaikan juga dan dibuktikan di KPK. "Tapi yang dilakukan oleh Nazaruddin terhadap Demokrat sudah sangat-sangat keterlaluan," ucapnya.
Ini bukan tudingan kali pertama yang dilontarkan Ramadhan, soal orang-orang yang diduga ingin mengobok-obok Demokrat. Awal Juni lalu, namanya sempat mencuat gara-gara 'Mr A'. Siapa dan dari mana Mr A, hingga kini belum jelas.
"Kenapa kami difitnah dan diserang dengan SMS-SMS itu, dikatakan punya deposito Rp47 triliun, faktanya kami tidak punya kantor sendiri, sampai sekarang kami masih sewa. Mr A itu dari hasil perbincangan. Mr A itu underground," kata Ramadhan Pohan saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa 7 Juni 2011. (eh)
Viral, Pria Gorontalo Temani Jenazah Ayah di Dalam Keranda untuk Terakhir Kali
Aksi seorang pria asal Gorontalo, Sulawesi Tengah masuk ke dalam keranda sang ayah saat perjalanan menuju ke pemakaman viral di media sosial Jumat, 26 Apriil 2024.
