- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews – Ketua DPP Golkar, Fadel Muhammad, mengapresiasi mundurnya Sri Sultan Hamengkubuwono X dari Nasional Demokrat. Menurutnya, sejak awal Golkar yakin bahwa Sultan akan tetap di Golkar.
“Sri Sultan memang pernah bilang, kalau Nasional Demokrat menjadi partai, maka dia akan mundur dari Nasdem,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan itu. Sebelumnya, sebuah partai politik baru bernama ‘Nasional Demokrat’, mendaftar untuk verifikasi partai politik di Kementerian Hukum dan HAM.
Namun belum diketahui, apakah Partai Nasdem itu merupakan transformasi dari organisasi kemasyarakatan Nasdem yang dibentuk oleh mantan Dewan Penasehat Partai Golkar, Surya Paloh, atau bukan. Sultan sendiri ikut aktif mendirikan ormas Nasdem bersama Paloh.
Sultan dikabarkan keberatan dengan lahirnya Partai Nasdem itu. Apalagi, partai itu memiliki logo yang nyaris identik dengan ormas Nasdem. Sultan menekankan, ia mundur tanpa tekanan dari siapapun.
"Tidak ada tekanan dari manapun. Saya keluar dari Nasdem karena kesadaran sendiri," kata Sultan di Sleman, Yogyakarta, Kamis 7 Juli 2011. Ia menambahkan, ia sudah melayangkan surat pengunduran diri ke pihak Nasdem, termasuk Surya Paloh.
“Saya senang dengar kabar Sultan tak lagi di Nasdem,” kata Fadel di sela-sela Seminar Nasional Politik dan Ekonomi Pancasila yang digelar Fraksi Golkar di DPR RI, Senayan, Jakarta.
Sebelum Partai Nasdem muncul, Dewan Pimpinan Wilayah Golkar di Yogyakarta telah mengingatkan kader-kadernya yang bergabung di ormas Nasdem untuk memilih antara Golkar dan Nasdem, apabila nantinya Nasdem benar-benar menjadi partai. (sj)
Laporan: Luqman Ramadi
Ini Hal Paling Diwaspadai Arema FC dari PSM Makassar
Arema FC menaruh kewaspadaan tinggi pada laga hidup dan mati melawan PSM Makassar. Laga
