- Antara/ Prasetyo Utomo
VIVAnews - Raja Yogyakarta, Sri Sultan Hamingkubuono X, mundur dari Nasional Demokrat (Nasdem). Dia tak setuju Nasdem jadi partai politik. Menurut Sultan tak ada beda antara Ormas Nasdem dengan Partai Nasional Demokrat yang didaftar di Kementerian Hukum dan HAM.
"Partai Nasdem itu singkatannya juga Nasional Demokrat, jadi tidak berbeda," kata Sultan di Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, 7 Juni 2011.
Selain itu, kata Sultan, lambang yang dipakai Partai Nasdem juga tidak jauh berbeda dengan Ormas Nasdem dimana dirinya menjabat sebagai Katua Dewan Pembina. "Logonya kan hanya terbalik dengan Ormas Nasional Demokrat," ujarnya.
Menurut Sultan, dirinya dan beberapa pimpinan Nasdem, yang tidak setuju dengan pembentukan partai, tidak bisa menjelaskan terbentuknya Partai Nasdem kepada pengurus-pengurus Ormas Nasdem di daerah-daerah. "Kami kesulitan memberikan penjelasan kepada pengurus-pengurus di derah-daerah," tuturnya.
"Di dalam surat pengunduran diri sudah saya jelaskan. Saya harus bersikap, itulah sikap saya," kata dia.
Laporan: Erick Tanjung l Yogyakarta
Ahli Ungkap 7 Tanda Sekarat hingga Sebabkan Kematian, Apa Saja?
Tanda dari kondisi sekarat umumnya bisa terlihat dari perubahan pada tubuh entah wajah, mata atau bahkan pembicaraan yang kadang dirasa aneh oleh keluarga.
