- ANTARA/Ismar Patrizki
VIVAnews - Ketua Dewan Penasihat Partai Golkar Akbar Tanjung mengingatkan kader Golkar yang masih berada di ormas Nasional Demokrat yang sudah menjadi Partai Nasdem. Bagi kader Golkar yang masih berada di dalam Partai Nasdem, kata Akbar, akan diberi sanksi tegas.
"Jika masih di situ, Golkar akan memberi sanksi. Dikeluarkan dari Golkar," kata Akbar Tanjung saat menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di Surabaya, Jawa Timur, Jumat 8 Juli 2011.
Akbar menilai, keputusan politisi senior Golkar, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengundurkan diri dari Nasdem sangat wajar dan bisa dipahami. Bahkan, kata Akbar, sudah sejak lama Golkar meminta kepada kadernya untuk mengantisipasi bahwa Nasdem akan berubah menjadi partai.
Akbar yakin, keputusan mundurnya Sultan karena ormas itu telah menjelma jadi partai politik. Dan, keputusan yang diambil Sultan tidak ada campur tangan dari Golkar.
"Menurut saya itu murni kehendak sendiri, karena Pak Sultan tahu atau hatinya tidak menghendaki kalau ormas tersebut menjelma menjadi parpol," kata mantan Ketua Umum Partai Golkar ini.
Penjelasan Nasdem
Sekjen Nasional Demokrat, Syamsul Muarif menegaskan bahwa ormasnya tidak akan bermetamorfosa menjadi partai politik. "Ormas Nasional Demokrat tidak akan berubah menjadi partai politik," tegas Syamsul dalam konferensi pers di kantor Nasional Demokrat, Jakarta, Jumat 8 Juli 2011.
Soal adanya Partai Nasdem yang muncul dari salah satu anggota ormas Nasional Demokrat, baginya hal itu sudah masuk wilayah lain. "Saya tidak bisa komentar itu, tanyakan pada mereka saja," jawab Syamsul.
Laporan: Tudji Martudji | Surabaya
Viral Seorang Remaja Jalan Puluhan Ribu Langkah demi Datang ke Masjid untuk Hal Ini
Belum lama ini viral mengenai seorang remaja berusia 14 tahun dari Amerika Serikat yang berjalan selama 3 jam dan menempuh 35.000 langkah menuju masjid untuk hal ini
