Panja Mafia Pemilu

Kapolri Tak Izinkan Masyhuri Hasan Ke DPR

Mahkamah Konstitusi Tolak Gugatan Mega dan JK
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews -- Antusiasme Panja Mafia Pemilu Komisi II DPR memanggil saksi kunci kasus surat palsu Mahkamah Konstitusi (MK), Masyhuri Hasan, pupus. Kepolisian tidak mengizinkan orang yang kini ditahan itu memberi keterangan di DPR.

Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso mengatakan, kepolisian awalnya mengizinkan. Namun, belakangan izin itu dicabut. "Saya sudah menelepon Kapolri atas permintaan komisi II. Awalnya Masyhuri Hasan diizinkan, satu jam kemudian, dia tidak bisa karena statusnya sebagai tersangka," kata Priyo di Jakarta, Senin 11 Juli 2011.

Menurut dia, kepolisian tidak mengizinkan Masyhuri memberi keterangan, karena penyidik kepolisian juga masih memeriksanya. "Jika menurut tata hukum sudah boleh, nantinya bisa," ujarnya.

Priyo menilai, langkah panja memanggil Masyhuri sudah benar. Dia menyarankan panja mengundang lagi di kesempatan lain. "Lebih baik untuk mengetahui apa yang terjadi, tidak akan pupus (langkah panja). Apalagi, Masyhuri jadi kunci mahkota," katanya.

Sementara itu Anggota Komisi II DPR, Abdul Malik Haramain mencurigai polisi hendak mengkanalisasi persoalan. "Ada kemungkinan polisi mau melokalisir pada Masyhuri Hasan. Kecurigan itu wajar. Karena kami mau membuka siapa yang di luar dia. Dia itu kroco dan korban, saya yakin ada kitannya dengan pengambil kebijakan di MK, terutama Arsyad (mantan hakim MK, Arsyad Sanusi) dan KPU. Nggak mungkin sendirian," ujarnya.

Menurut dia, keterangan Masyhuri Hasan di panja sangat penting. Sejumlah hal perlu ditanyakan pada Masyhuri terkait keterangan pegawai KPU Sugiharto dan Sekjen KPU Suripto Bambang Setiadi, di panja pekan lalu. "Dia (Masyhuri Hasan) penting karena sempat datang konsultasi ke hakim Arsyad," ujarnya.

Sebelumnya, kepada Panja Mafia Pemilu, mantan staf KPU Sugiarto mengatakan, dirinya diminta mengetik surat konsultasi KPU tentang putusan MK atas Sengketa hasil Pileg Dapil Sulawesi I. Konsep surat dari tulisan tangan Bu Anggota KPU Andi Nurpati. Surat awalnya ditujukan pada Ketua MK, tetapi tiga menit kemudian Andi memerintahkan kepadanya diganti Panitera MK. (sj)

Bosan Pintu Cokelat? Coba 4 Warna Cerah Ini Biar Rumah Makin Aesthetic
Skuad Indonesia di Thomas Cup 2024

Thomas Cup dan Uber Cup Kobarkan Semangat Atlet Jelang Olimpiade 2024

M. Fadil Imran mengatakan partisipasi Indonesia dalam Thomas Cup dan Uber Cup tahun ini menjadi momen penguatan semangat para atlet menjelang Olimpiade 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024